Dulu, ketika pertemuan di akhir Ramadhan menjadi agenda utama
Ketika Syawal merupakan impian melepas rindu bersama
Berbulan telah dinanti, berminggu telah ditunggu
Hingga datang hari nan fitri, meleburkan kisah sendu dan penuh haru
Selepas minggu berganti windu tanpa temu
Asa menggebu ingin merayu meruahkan isi kalbu
Menunggu saat indah perjumpaan
Meluruhkan segala dendam dalam dada
Kala raga siap bersemuka
Bersua menjadi narasi pilu penuh kelu
Peluk dan cium hadirkan bukti nyata
Sirnakan kerisauan tanpa ragu
Namun kini, jarak bukan lagi pemisah
Tak harus menanti hari berganti hingga saatnya tiba
Kala gundah telah membuncah Â
Melimpahkan rasa pun kian semampunya
Ketika gawai di genggaman
Tak ada lagi antara yang membelah rasa
Mayapada hanya bagai sekepalan
Semua hasrat kian tercurahkan
Bersama biru menghapus rindu penuh haru
Ulah si hijau pun menggusur risau serta galau
Tak ada lagi kesenjangan meski berjauhanÂ
Lebaran bukan lagi ajang pertemuanÂ
Tak ada lagi keharusan hadir bertatap mukaÂ
Semua telah terganti oleh kecanggihanÂ
Mendekatkan yang jauh merapatkan hubunganÂ
Kendati takjarang menjauhkan yang berdampingan hingga terlupakan
Sidoarjo, 15 Januari 2021
Any Sukamto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H