Kang, masihkah kau ingat obrolan kita tempo hari
Kau akan setia dengan janjimu, menemani hari indahku hingga ajal menjemputku
Kau janjikan hidup kita akan bahagia, meski bukan istana sebagai tempat berteduh
Kau yakinkan hari indah menjadi milik kita, meski nyawa sebagai taruhannya
Kang, kini apa nyatanya
Janjimu tinggal janji di bibir manis
Tak ada gubuk kecil untuk berlindung dari sengatan mentari
Tak ada sedetik pun waktu untuk kita bicara
Beluntas sebagai pembatas rumah pun tak terwujud, apalagi pagar dengan relief sebagai hiasan
Dinding tepas dan atap jerami pun tak kunjung berdiri, apalagi puri yang menjanjikan sejuta mimpi
Di mana dirimu yang dulu, Kang?
Ke mana mimpimu berlabuh?
Mungkinkah kau kembali pulang?
Mungkinkah kau menjadi dirimu lagi?
Camar yang terbang saja akan kembali ke kandang menemui cintanya
Bumi mengitari mentari pun arahnya tak pernah berganti
Apakah mungkin kau lupakan semua keberadaanmu
Ataukah mungkin kau terlahir kembali dari rahim ibu yang lain?
Kang
Duh Akang
Any Sukamto
Kota Udang, 20 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H