Perkembangan kasus penyebaran covid-19 di beberapa tempat yang belum juga menurun, bukan menjadi penghalang bagi niat masyarakat untuk melaksanakan ibadah dan tetap berkurban demi pengabdian kepada Allah SWT.Â
Sudah menjadi tradisi tahunan, di lingkungan ini pelaksanaan Idul Adha dengan melibatkan semua warga. Bapak-bapak dan ibu-ibu serta karang taruna yang mau membantu proses penyembelihan dan pembagian hewan kurban bisa bergabung.Â
Penanggung jawab tetap pada ketua panitia yang ditunjuk bergantian tiap tahun dari masing-masing RT. Pada saat eksekusi di lapangan, panitia tambahan dibutuhkan karena jumlah hewan kurban yang banyak. Panitia inti bertugas sebagai koordinator, dan panitia tambahan hanya mengikuti arahan.Â
Tahun-tahun lalu, malam takbiran diselenggarakan dengan keliling komplek perumahan. Hal ini selain bertujuan untuk syiar juga pembelajaran bagi putra-putri generasi penerus Islam tentang hari besar tersebut.Â
Sejumlah doorprize disediakan dari donatur sebagai ungkapan terima kasih karena anak-anak telah hadir dan berpartisipasi pada malam takbiran itu. Terkadang juga ada drama atau pengumuman pemenang lomba demi memeriahkan acara tersebut.Â
Esok paginya, baru pelaksanaan salat Ied dan diakhiri dengan pembagian daging hewan di siang harinya. Untuk tahun ini jumlah jamaah salat sedikit berkurang. Bisa jadi karena mereka yang memiliki penyakit bawaan masih takut tertular virus.Â
Namun, semangat berkurban tak menurun, ibadah tetap berjalan meski pandemi masih mendiami pertiwi. Tahun ini di BGI ada enam sapi dan tiga belas kambing yang diterima panitia kurban. Tidak beda jauh dengan tahun lalu.
Untuk petugas penyembelih atau jagal memang masih mendatangkan orang lain karena dilingkungan perumahan tidak ada yang mampu atau mumpuni. Akan tetapi untuk petugas pemotong dan penimbang, ibu-ibu PKK serta bapak-bapak dan karang taruna banyak terlibat.Â