Entah dari mana aku harus memulai ceritaÂ
Ketika beberapa tetangga mengeluhkan kepergian orang tercintanyaÂ
Belum juga ada diagnosis jelas tentang penyakit yang dideritaÂ
Tetapi pemulasaran harus dengan protokol yang adaÂ
Tetangga yang lain pun mengeluhkan yang samaÂ
Beberapa hari terkulai lemah tak berdaya tanpa hasil deteksi sesuai faktaÂ
Ketika merujuk tempat agar jelas pemeriksaan atas penyakitnyaÂ
Lagi-lagi pelayanan yang sama didapat dengan alasan yang tak beda
Apakah semua kesakitan harus selalu mendapat perlakuan yang persis?Â
Haruskah makhluk tak kasat mata menjadi alasan utama?Â
Apakah semua jalan menghadap Tuhan harus dengan kematian disebabkan penyakit yang tak lain?Â