Suatu hari terjadi obrolan di group KPB,
"Sudah pada menulis? Nulis apa hari ini?" tanya si A.
"Aku belum ada ide nulis. Kasih ide dong!" jawab si B.
Terkadang, untuk bisa menulis memang butuh ide untuk bisa menghasilkan tulisan indah dan banyak manfaat. Hal ini tak bisa dimungkiri.
Namun tak jarang ide itu justru sulit ditemukan bahkan menjadi sesuatu yang menyulitkan. Itu bisa terjadi bagi siapa saja, terlebih saya.
Kalau ada yang sudah lancar menulis tanpa kesulitan dengan ide dan langsung mengalir begitu saja, sudah bisa dipastikan jam terbangnya sangat tinggi. Pasti penulis profesional, tanpa mengalami kerepotan tiba-tiba menulis berpuluh-puluh halaman dihasilkan.
Sebagaimana obrolan kami pagi tadi dalam group KPB. Ada yang berkeluh belum menemukan ide menulis hari ini, aku pun menjawab sama. Namun, obrolan tetap dilanjutkan, entah akan bermuara di mana.
Pada akhirnya, obrolan yang tidak jelas tadi malah bisa ditarik benang merahnya. Dapatlah ide menulis. Ya, walaupun menulis di obrolan. Hehe.
Setidaknya, kebuntuan atau sumbatan ide sudah terlewati. Tinggal menuangkan dalam bentuk tulisan rapi. Menyalin indah di halaman Kompasiana lalu menayangkannya.
Menulis adalah mengungkapkan, bisa jadi isi hati. Menulis juga melukiskan atau menggambarkan perasaan kita.
Dengan terlibat dalam obrolan di group tadi, tak sadar kita sudah melukiskan perasaan kita, menggambarkan kondisi kita. Itu merupakan bahan tulisan yang bagus.