Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aku Rapopo, Le #JanganMudikDulu

21 Mei 2020   06:16 Diperbarui: 21 Mei 2020   09:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar, imbauan dari semua pihak untuk #janganmudikdulu |Dok Balai PSDA

Idul Fitri telah lama dinanti. Lebaran juga tak bisa ditahan. Namun, pandemi masih menghuni bumi pertiwi. Manakah yang akan kita pilih, bertahan atau menantang? 

Kerinduan pada kampung halaman yang kian membuncah. Bertemu sanak famili pun semakin menghantui. Akan tetapi, bahaya juga menghadang di tengah jalan.

Idul Fitri memang saatnya berkumpul bersama keluarga dan handai tolan. Hari besar yang selalu dinanti untuk mengobati rasa rindu kepada mereka yang telah lama ditinggalkan dan lama tak bertemu. Kesempatan setahun sekali untuk mengobati rindu, kini harus terhalang pandemi yang berkepanjangan.

Tangkapan layar, imbauan dari semua pihak untuk #janganmudikdulu |Dok Balai PSDA
Tangkapan layar, imbauan dari semua pihak untuk #janganmudikdulu |Dok Balai PSDA
Begitu halnya dengan Udin, lelaki yang kini menetap di ibu kota. Menjadi kebiasaannya pulang ke kampung halaman setahun dua kali. Namun, karena kini pandemi menghalangi, ia hanya mampu menghubungi Emak dan sanak famili melalui gawai yang dimiliki.

"Aku rapopo #janganmudikdulu," kata Emak di ujung telepon. "Nanging kirimane ojo lali1."

"Iyo, Mak. Mengko jam 10, yo. Aku mangkat ATM," jawab Udin. "Ojo lali rengginang e sing lurjuk, yo, Mak2."

Sudah menjadi kebiasaan saat di kampung, Emak akan menyiapkan sajian rengginang lurjuk kesukaan Udin. Waktu kembali pun Emak akan membekalinya dengan yang mentah dan yang matang sebagai oleh-oleh. Jadi, bukan masalah saat ia tak bisa mudik, rengginang pengganti kerinduan pada Emak masih bisa dirasakan.

Hanya satu yang Udin harap, dengan tetap tinggal di ibu kota dan tidak mudik akan menjaga Emak serta dirinya dan keluarga tetap sehat. Dengan tidak ikut menyebar virus (yang bisa jadi menempel di dirinya), berarti sudah membantu pemerintah terutama mengurangi pekerjaan tenaga medis menyembuhkan penderita. Dengan tidak ikut berdesakan mudik, ia juga akan membantu teman-temannya yang terkena PHK akibat pabrik atau tempat kerjanya yang tutup.

Beberapa teman dekat pun dianjurkan Udin untuk #janganmudikdulu. Menahan rindu sesaat tetapi akan bisa menikmati umur panjang bersama keluarga. Tidak sabar menahan amarah lalu nekat mudik justru akan meninggalkan petaka. Untuk apa pertemuan yang sesaat tetapi justru akan memisahkan selamanya.

Tangkapan layar, imbauan dari semua pihak untuk #janganmudikdulu | Dok Gojek
Tangkapan layar, imbauan dari semua pihak untuk #janganmudikdulu | Dok Gojek
Adakah Udin-Udin lain yang lebih menyayangi Emak? Dengan mudik online justru akan memperpanjang umur semua orang yang di sayang. Pertemuan sesaat di Idul Fitri jangan menjadikan penyesalan selamanya.Jadi, tunda mudik untuk pertemuan selanjutnya yang lebih berkesan dan bermakna. #JanganMudikDulu


Note :
1.Tetapi kirimannya jangan lupa.
2.Iya, Mak. Nanti jam 10, ya. Aku berangkat ke ATM. Jangan lupa rengginangnya yang rasa lurjuk.
(Lurjuk adalah sejenis kupang atau hewan laut yang hanya ada di daerah tertentu, digunakan untuk campuran rengginang hingga rasanya lebih gurih dan nikmat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun