Mohon tunggu...
Anyes L
Anyes L Mohon Tunggu... -

Tadinya seorang nomad yg beberapa kali pindah domisili, sekarang sudah pensiun dari nomaden.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu HP Cukup?

12 Februari 2012   06:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:45 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Memangnya elu nggak punya hp? Atau rusak ya?” tanya perempuan yang kalem.

“Enak aja! Gue punya hp kok! Masih bagus, fungsinya bisa macam-macam juga, pokoknya gue suka banget dengan hp gue yang lama,”

“Kalau gitu, kenapa beli lagi?” samber si seru.

“Yah elu..kan trendy lho, kalo punya hp lebih dari satu”.

“Tapi kan nggak praktis? Kalau salah satu hilang, gimana?” si seru memprotes.

“Gini, gue jelasin deh. Yang satu ini untuk BBM, seperti yang elu pada pake itu. Nah yang lama ini, untuk potret-potret, untuk surf internet, untuk main game, macem-macem deh. Mestinya sih gue sudah harus ganti dengan yang lebih baru, tapi nanti dulu deh, berhubung gue baru beli hp yang ini. Hampir semua teman gue hp-nya dua! Jadi gue mah nggak aneh!”

Kedua temannya manggut-manggut, walaupun salah satu dari mereka tampak akan protes. Pesanan mereka datang, percakapan pun terhenti.

Begitu ya, trend di Jakarta? Sama dengan kedua temannya tadi, saya yang mencuri dengar percakapan mereka ini, merasa heran dengan cerita si Ralph tadi. Kenapa harus pakai 2 hp, kalau memang hp-nya berfungsi macam-macam, apa masih perlu pakai lebih dari 1 hp? Apakah mungkin karena sistem pembayarannya?

Kalau disini, dan di beberapa negara lain yang saya tau, cara mendapatkan hp ada dua, yaitu dengan cara pasca-bayar dan pra-bayar.

Biasanya untuk pasca-bayar, pembelian hp akan terikat kontrak 1 sampai 3 tahun. Makin pendek masa kontraknya, makin mahal harga Cap per bulannya dan harga hp-nya (kalau ada). Biasanya pula, hp itu locked pada penyedia servis tersebut. Ada pula yang tidak.

Contohnya, misal saya hanya perlu hp standard yang cukup untuk telpon dan kirim SMS. Hp keluaran lama seperti ini dihargai 0. Jadi saya hanya bayar Cap-nya saja, misalkan Cap 19 atau 29, yang maksudnya adalah $19 atau $29 per bulan, dan sudah termasuk biaya telpon, sms dan sedikit paket data internet. Kalau terdapat pemakaian telpon atau data berlebih, tentu akan ditagih kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun