Mohon tunggu...
Anyes Kristiningrum
Anyes Kristiningrum Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance

love reading and travelling visit my blog : www.anyeskristiningrum.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perhelatan Presidensi G20 Membuka Kesempatan dalam Mengukir Sejarah Indonesia

22 Juli 2022   19:42 Diperbarui: 22 Juli 2022   19:49 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia sedang gencar-gencarnya mempromosikan acara internasional G20 yang berlangsung selama satu tahun mulai dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Berbagai tempat tampak sudah memasang baliho atau poster berlogo G20. Bagi Negara Indonesia, presidensi G20 menjadi sejarah tersendiri karena untuk menjadi tuan rumah hanya bisa terulang 20 tahun sekali oleh karena itu hal tersebut tidak boleh disia-siakan oleh bangsa kita. Pemerintah sendiri sudah banyak berbenah dalam merevitalisasi bangunan guna untuk mempercantik dan mempersiapkan acara internasional yang dianggap bergengsi dikancah internasional. Semua aspek disiapkan oleh pemerintah Indonesia dimulai dari pemilihan logo yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat Indonesia. 

Dilansir dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) Gunungan yang mempunyai arti babak baru dan keseimbangan (Recover), Kawung yaitu Tekad Bulat dan Berguna Bagi Sesama (Stronger&Together) dan Dalang yang berarti peran aktif Indonesia dalam G20. Logo ini menggambarkan peranan aktif kita dalam upaya memajukan kehidupan perekonomian terutama disaat menyambut babak yang baru. 

Dengan harapan adanya keseimbangan dan tekad bulat untuk terus hidup, tumbuh, dan senantiasa menjadi lebih baik di setiap babaknya. Logo ini juga terbentuk seperti pohon. Pohon yang masih terus tumbuh dan berguna bagi lingkungan sekitar, adanya harapan atas tumbuhnya perekonomian global yang akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Sebelum kita masuk lebih dalam mengenal G20 lagi maka kita harus mengetahui sejarah G20 itu terbentuk. G20 adalah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU), G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki dan Uni Eropa. G20 dibentuk tahun 1999 atas inisiasi anggota G7 dengan tujuan merangkul negara maju dan berkembang untuk sama-sama mengatasi krisis yang melanda Asia, Rusia dan Amerika Latin. Bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.

Ketika dunia dilanda wabah Covid 19, dimana bukan hanya Indonesia saja yang mengalami keterpurukan tetapi banyak negara yang ikut terpuruk dan mengalami krisis. Indonesia dianggap mampu bertahan ditengah gempuran pandemik Covid 19 yang selanjutnya menjadi endemik ini. Berkat peran pemerintah yang sangat concern dalam bidang kesehatan, berbagai upaya dilakukan pemerintah seperti penyuntikan vaksin untuk masyarakat agar terbentuk imunitas guna menghadapi gempuran Covid 19 yang merajalela ditanah air. 

Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mampu bertahan dalam pandemic Covid 19 dalam mengendalikan pandemik ini baik dalam bidang kesehatan ataupun perekonomiannya. Dimata Internasional Indonesia mendapat pengakuan atas ketahanan Indonesia di saat-saat sulit belakangan ini. 

G20 menjadi ajang untuk memberikan citra yang baik bagi negara Indonesia di Internasional dalam rangka membantu dalam pemulihan dunia. Selain itu Indonesia juga dianggap memiliki jumlah penduduk yang banyak dari segi populasinya dan ini sangat mempengaruhi dalam pasar keuangan global.

Sesuai dengan tema presidensi G20 Indonesia  2022 adalah Recover Together, Recover Stronger yaitu Indonesia ingin mengajak kepada seluruh dunia untuk dapat saling tolong menolong, saling mendukung untuk dapat pulih bersama-sama dan tumbuh untuk lebih kuat dan berkelanjutan. Pemilihan tema ini dengan pertimbangan agar seluruh negara harus bergerak bersama dalam mencapai pemulihan dunia. Hal ini antara lain dilakukan melalui koordinasi kebijakan ekonomi dan keuangan agar dapat keluar dari krisis secara merata. 

Dengan beberapa pilar presidensi G20 Indonesia yaitu memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, kepemimpinan kolektif yang global yang lebih kuat. 

Diharapkan dengan pilar-pilar tersebut dapat memberikan peran yang nyata pada G20 seperti dalam penanganan krisis keuangan global, kebijakan pajak , kontribusi dalam penanganan pandemi Covid 19, berperan dalam isu internasional lainnya termasuk perdagangan, iklim dan pembangunan.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Indonesia berkontribusi dalam berkoordinasi normalisasi kebijakan-kebijakan dari negara maju. Ada tiga kesimpulan penting dalam normalisasi kebijakan ini:

  • Bagi negara-negara maju bersepakat untuk melakukan normalisasi secara perhitungan dengan baik (well calibrated), direncanakan secara baik (well planned) dan dikomunikasikan secara baik (well communicated).
  • Penguatan kebijakan negara maju serta dukungan IMF dan Bank For International Settlements (BIS)
  • Penguatan dan peningkatan dukungan dari IMF khususnya bagi negara-negara berkembang, Least developed Countries (LDCS) dan Emerging Market

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun