Siapa yang tidak tahu Monas?? Yupp Monumen Nasional atau yang sering disebut Monas ini didirikan pada tahun 1961 dengan tinggi 132 meter. Monas ini selesai dibangun pada tahun 1975 pada masa pemerintahan Presiden pertama RI Presiden Soekarno.Â
Tugu monumen nasional ini dibangun dengan diprakasai oleh dua orang arsitek Indonesia yaitu Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono. Bentuk tugu Monas yang menyerupai Alu dan Lesung yaitu alat penumpuk padi khas rakyat Indonesia oleh sebab itu bisa dikatakan Monas mencerminkan budaya khas Bangsa Indonesia.
Pada bagian dasar Monas yaitu pada kedalaman 3 meter dibawah permukaan tanah terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang berukuran 80x80 meter ini berisikan 48 diorama di keempat isinya dan ada tiga diorama dibagian tengah.Â
Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimulai dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanana sejarah Indonesia. Dimulai dari jaman prasejarah, kerajaan kuno sampai pada masa penjajahan Indonesia.
Setelah dari dasar monumen lalu kita belanjut ke bagian cawan Monas yang berisi ruang kemerdekaan yang berupa ruang amphiteater, terdapat ruang tempat menyimpan naskah kuno kemerdekaan masih dilantai cawan Monas. Terkadang masih sering diputar dari pembacaan teks proklamasi yang dibawakan presiden pertama RI.Â
Untuk dapat naik menuju puncak Monas terkadang kita harus antri lama karena keterbatasan lift yang hanya dapat mengangkut kurang lebih 11 orang. Dan daya tampung puncak Monas yang hanya bisa memuat 50 orang saja menjadi alasan tidak banyak orang yang dapat segera naik dan harus menunggu lama hehhee.Â
Dibagian luar monas juga tidak kalah indah apalagi semenjak pemerintah DKI Jakarta yang merenovasi air mancur Monas menjadi air mancur yang dapat mengeluarkan suara lagu. Untuk dapat melihat pertunjukkan air mancur Monas ini dimulai setiap weekend di jam 07.00-09.00 malam. Bagaimana jadi tertarik untuk mengunjungi Monas lagi???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H