Pernahkah anda mendengar istilah ''skeptis''?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis memiliki arti kurang percaya atau ragu-ragu terhadap suatu hal. Dari ucapan ''Aku harus jadi yang terbaik''Â menurut pandangan saya, bisa memiliki arti yang berbeda.Â
Dalam bayangan saya, ada dua versi makna dari ucapan tersebut. Versi pertama adalah ''Aku harus jadi yang terbaik dibandingkan siapapun''Â dan versi kedua adalah ''Aku harus jadi yang terbaik dibandingkan diriku sendiri sebelumnya''.
Dua versi tersebut sebetulnya tidak ada yang salah. Hal tersebut sah-sah saja. Namun, saya akui saya sangat skeptis dengan ucapan ''Aku harus jadi yang terbaik dibandingkan siapapun''. Mengapa saya berpikir seperti itu?Â
Saya akan coba ulas melalui komparasi dari dua kasus fiksi yang saya bayangkan.Â
Saya penasaran, jika ada dua versi seperti ini, kira-kira apa yang akan terjadi ya?
1. Versi Pertama
Kita sebut saja dengan Alia. Alia adalah seorang anak berprestasi yang selalu mendapatkan nilai di atas 95 di semua mata pelajaran. Bahkan, Alia selalu mendapatkan peringkat 1 di kelasnya. Alia memiliki prinsip bahwa dia harus menjadi yang terbaik dibandingkan siapapun yang ada di sekolahnya.Â
Apakah itu merupakan hal yang baik?
Tentu saja. Tidak ada salahnya jika Alia ingin berjuang untuk menjadi yang terbaik dibandingkan dengan teman-temannya.