Minimalis. Apakah Anda pernah mendengar mengenai istilah tersebut?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minimalis memiliki arti penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik.
Jika berbicara mengenai minimalisme, pastinya tidak terlepas dari istilah decluttering atau dapat diartikan menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak dipakai, bisa dengan cara dibuang, didonasikan, ataupun didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat.
Sebelumnya, saya pernah menulis mengenai korelasi antara decluttering dan konsep mengikhlaskan. Konsep decluttering merupakan salah satu cara untuk menuju hidup yang minimalis.
Baca juga: Decluttering dan Makna Mengikhlaskan
Oke, kembali ke konteks minimalis.
Banyak orang yang mendefinisikan hidup minimalis dengan berbagai persepsi. Ada yang berpendapat bahwa minimalis diartikan dengan membeli barang baru yang memiliki desain minimalis, seperti perabotan minimalis atau bahkan rumah minimalis yang faktanya memiliki harga yang mahal juga.
Ada juga yang berpendapat bahwa minimalis diartikan sebagai hidup sederhana, tidak memiliki banyak barang, hemat, dan tidak berlebihan. Salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan decluttering, yaitu mengurangi tumpukan barang yang sudah tidak terpakai yang ada di rumah.
Jika boleh bercerita, minimalis merupakan konsep yang sudah satu tahun saya jalani. Mengapa baru satu tahun terakhir?Â
Di bulan September tahun lalu, ayah saya meninggal dunia dan momen tersebut merupakan salah satu yang menjadi titik balik di kehidupan saya.