Mohon tunggu...
Kanaya Nasikah Nur
Kanaya Nasikah Nur Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Halo! Perkenalkan nama saya Kanaya Nasikah Nur, saya adalah seorang mahasiswi hukum tata negara (siyasah) UIN SGD Bandung. Hobi menulis membawa saya untuk turut serta hadir di kompasiana. Semoga tulisan saya di sini bisa bermanfaat, terimakasih!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Minimnya Minat Literasi: Hama Tersembunyi bagi Kehidupan Sosial

11 Desember 2024   21:30 Diperbarui: 11 Desember 2024   21:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rendahnya minat literasi di Indonesia berdampak signifikan terhadap kehidupan sosial. Banyaknya populasi masyarakat Indonesia yang rendah literasi bagaikan hama yang merugikan di kehidupan sosial dan tidak diinginkan kehadirannya dalam kehidupan sosial di Indonesia. Mengapa disebut hama? Karena orang yang minim minatnya terhadap literasi memiliki berbagai dampak buruk di kehidupan sosial masyarakat. Berikut ini adalah dampak rendahnya minat literasi di kehidupan sosial:

1. Kualitas pendidikan yang menurun

Bagaimana memberikan tingkat kualitas dan kedalaman pengajaran literasi ini akan membantu, ketika minat dari siswa sangat rendah? Siswa akan merasa kesulitan untuk menulis atau membaca dan akan mengalami kesulitan di kelas. Ini, pada kenyataannya, akan menyebabkan angka putus sekolah yang tinggi karena siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami inti dari mata pelajaran yang diajarkan.

2. Tingkat kemiskinan yang tinggi

Masyarakat dengan literasi rendah tidak akan dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Literasi rendah menghalangi individu untuk memahami peluang kerja yang tersedia bagi mereka, membaca dokumen, dan bahkan menggunakan teknologi. Ini akan mengakibatkan kemiskinan yang sulit diatasi sehingga memperburuk keadaan ekonomi negara.

3. Muncul berbagai konflik sosial

Siklus kemiskinan hanya akan berakhir ketika ada perbaikan dalam literasi secara keseluruhan. Siklus kemiskinan hanya akan berakhir ketika ada peningkatan dalam tingkat pemahaman terkait ketersediaan informasi. Seperti perkelahian remaja dan bentuk kejahatan lainnya dalam masyarakat.

4. Kualitas akademisi masyarakat menurun

Orang-orang dengan minat literasi rendah biasanya tidak memiliki sumber daya untuk mengekspresikan pendapat mereka dengan kuat, yang berfungsi sebagai kendala pada komunikasi produktif dalam berbagai aspek kehidupan. Ini juga akan menentukan kemampuan yang lebih rendah dari pemikir konkret. Ini karena literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis tetapi juga menganalisis informasi. Masyarakat akan lebih rentan terhadap disinformasi, kebohongan agama, dan propaganda.

Itulah berbagai dampak rendahnya minat literasi di kehidupan sosial. Perlunya kesadaran tiap individu untuk meningkatkan minat literasi di kehidupan sehari-hari. Ada berbagai langkah yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan minat baca ditengah beragamnya faktor yang bisa menghambat minat baca. Seperti mulai kesadaran dari diri sendiri untuk membaca, memperbanyak koleksi buku, dan menggelar kegiatan kampanye literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun