agak prihatin dengan cara bersahabat anak sekarang
persahabatan dilahirkan dari label, bukan dari less ego. Tidak lahir dari ke-saling pengertian dan ke-sediaan untuk menganggap bahwa "dia adalah sahabat gua". Seringkali lahir dari smsan dan pelabelan. "dia sahabat gua selama dia care dan respect sama gua" emang ga terungkapkan tapi cukup terbaca. Tidak tersirat "dia sahabat gua, so what?" tapi lebih tersurat dan tertera di mana mana. Sahabat sekarang bisa diganti beberapa kali dalam setahun, bahkan sehari. Tidak lagi kawan seperjuangan tapi hanya kawan. Sahabat tidak lagi membawa pada kebaikan tapi membawa pada tawa tawa semu
agak prihatin dengan cara berteman anak sekarang
teman dilahirkan seringkali dari kesemuan "dia temennya temen gua yang temennya temen gua", bukan dari tegur sapa yang melahirkan kekerabatan. Disebut teman karena memiliki jalinan di facebook atau jejaring sosial lain dan dapat dengan mudah di-remove atau dihapuskan pertemanannya. 20 tahun lagi akan sering terdengar omongan "oh iya dulu temen facebook bapak". Saat ada keuntungan yang bisa didapat : "iya dia temen gua" saat tidak ada keuntungan yang bisa didapat "iya gua kenal"
agak prihatin dengan cara menjalin kasih anak sekarang
pacaran dilahirkan dari penembakan yang merupakan tren setelah adanya acara ka***an cinta di salah satu tv swasta. Penembakan menjadi sesuatu yang perlu dilakukan untuk melegalkan keintiman. Bahwa perasaan itu telah direkayassa, karena tidak terlahir, tapi diciptakan. Menjadi sesuatu yang dipaksakan, bukan diterima. Menjadi sesuatu yang harus dibiasakan, bukan terbiasa.
agak prihatin dengan cara berpikir anak sekarang
agak prihatin dengan pendidikan anak sekarang
agak prihatin dengan definisi definisi anak sekarang
agak prihatin dengan istilah dan bahasa anak sekarang
Jaman sudah berubah dengan sangat cepat. Masih banyak keheranan dan keprihatinan. Dan saya tidak mau munafik bahwa sedikit atau banyak saya telah terbawa. Sedikit atau banyak saya telah berpura pura dan membohongi diri saya sendiri dengan tingkah tingkah diatas. Saya perlu mengenali orang orang disekitar saya sekali lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H