Mohon tunggu...
Anwar Nur Iman
Anwar Nur Iman Mohon Tunggu... Editor - Lelaki tak berberkumis bagai lapangan tanpa rumput.

Pengarang Awam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Cerita Pitung dengan Robin Hood

5 Juni 2021   16:35 Diperbarui: 5 Juni 2021   16:37 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Kita tau kisah pitung merupakan cerita rakyat dari betawi, Pitung merupakan rakyat biasa yang bersedia melawan penjajah belanda pada kala itu. Keahlian si pitung merupakan keahlian yang luar biasa pada saat itu, di mana dia mempunyai ilmu beladiri yang sangat apik. Dengan keahliannya itu, dia bisa melawan penjajah belanda hingga kocar-kacir. Akan tetapi, cerita pitung mempunyai banyak versi mulai dari kuburannya yang tak jelas, kematiannya yang tak jelas, dan ceritanya pun juga. Ada yang bilang, bahwa pitung merupakan orang asli rawa belong, ada yang bilang bahwa si poutng meruopakan orang asli kampung gusti, 

Jadi cerita tentang kebenarannya pun masih simpang siur. Ada club sepak bola yang julukannya Laskar Si Pitung, padahal club itu berasal dari jakarta utrara yang notabennya hanya daerah marunda saja yang kental dengan bpitung. dia mempunyai murid bernama pi'i, bersama pi'i inilah dia melawan penjajah belanda, dia rela merampok demi menyelamatkan masyarakat yang kurang mampu. Dia merampok rumah-rumah tuan tanah yang serakah, tuan belanda yang tak peduli dengan rakyat kelas kebawah.

Di satu sisi, ada juga pahlawan rakyat biasa bernama robin hood. Dia pahlawan rakyat biasa, walaupun dia melakukan kejahatan, tetapi dia dia memiliki tujuan yang sangat apik, yaitu hasil rampokannya dibagi kerakyat yang tidak mampu. Kehalian robin hood berbeda dengan pitung, dia menggunakan senjata panah untuk melakukan aksi rampoknya. Di indonesia sendiri ada preman yang dijuluki sebagai robin hoodnya indonesia, dia merampok bukan untuk memperkaya diri sendiri, akan tetapi untuk dibagikan kerakyat yang kurang mampu.

Seharusnya, pemerintah bisa belajar dari tokoh-tokoh di atas. Bahwa sanya pemerintah harus bener-bener peduli dengan masyarakat menengah kebawah itu, bukan malah dinilai dari sisi buruknya, akan tetapi dinilai dari sisi baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun