Mohon tunggu...
Anwar Manik
Anwar Manik Mohon Tunggu... -

Lahir di Sidikalang, Sumatera Utara. Alumni Fakultas Teknik Sipil USU Medan. Pekerjaan Wiraswasta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bagaimana Jika Ternyata......

13 April 2010   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:49 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Susno Duadji (SD) ditangkap" Setelah saya marah-marah sendiri dan tak ada hal yang membuat hati ini tenang maka saya coba menghibur diri sendiri dengan:

1. Bagaimana jika ternyata Kapolri telah mendapat info dari intelijennya bahwa ada upaya dari oknum tertentu untuk 'memunirkan' SD (pinjam istilah teman-teman) pada perjalanannya atau saat beliau ada di Singapura dan Kapolri berupaya menyelamatkan beliau demi menjaga sang saksi kunci SD agar kasus Markus yang lagi didalami polisi tidak terkendala dengan hilangnya sang saksi kunci.

Kapolri menyadari bahwa tidak ada alasan untuk menghalangi keberangkatan SD sekaligus untuk melindungi beliau dari rencana jahat tersebut, sehingga polisi melakukan segala cara bahkan jika terpaksa akan 'menculik' beliau demi menghindari upaya jahat tersebut. Polisi memakai alasan melanggar kode etik hanya untuk tidak memperkeruh suasana yang sudah keruh jika informasi intelijen tersebut (yang belum pasti benar) disampaikan ke SD dan akan menyebar ke publik....

2. Bagaimana jika ternyata SBY telah sangat memahami duduk persoalan sebenarnya dimana sedemikian banyaknya para petinggi negara ini akan terkait jika masalah Markus ini dibuka sekaligus, namanya petinggi tentu mempunyai 'power' yang bila semua petinggi-petinggi tersebut sepakat dan menggunakan 'power' masing-masing dan bergabung dalam satu kekuatan melawan pemerintah, besar kemungkinan negara ini akan kembali mengalami revolusi dan sudah pasti masyarakat kecillah yang akan mengalami dampak paling parah. SBY tidak mau hal ini terjadi sehingga beliau butuh pemikiran yang matang untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah markus ini.

SBY mungkin berpikir untuk menaklukkan satu persatu MR.X ini mulai dari jaringan yang paling luar untuk tidak mengkusutkan semua jaringan sekaligus dan 'seolah-olah' Mr.X2 dan seterusnya tidak akan terusik, dengan cara seperti ini kekuatan para MR.x ini terpecah (devide at imperalah) karena kecil kemungkinan Mr.x yang belum terusik menampakkan dirinya dengan membantu Mr.x yang telah resmi jadi pesakitan. hal inilah yang mungkin menjadi alasan bagi SBY untuk bersikap terlihat tidak terlalu antusias dengan penyelesaian kasus Markus ini.

Nah jika ini benar maka aku menjadi sedikit tenang...

3. Bagaimana jika ternyata semua hal diatas tidak benar...?

Wassalam....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun