Kalau kelahiran dan kematian kapal adalah fase hidup kapal yang sangat produktif dan menghasilkan uang, maka maintanance adalah fase hidup kapal yang paling konsumtif alias menghamburkan uang.
Salah satu proses maintanance yang paling banyak menghabiskan uang adalah dry docking atau naik dok yang dilaksanakan tiap 5 tahun sekali. Berarti selama hidup kapal (yang 25 tahun itu), kapal hanya naik dok sebanyak 5 kali saja. Tapi, sekalinya naik dok biaya naik dock di sebuah shipyard/galangan kapal bisa sampai miliaran rupiah loh...
Bayangin aja, untuk parkirnya aja per hari bisa 2 juta rupiah (itu termasuk shipyard yang murah). Itu baru parkir aja, belum perbaikan bagian-bagian kapal yang harus diperbaiki. Belum juga beli cat kapal karena setiap naik dok kapal harus dicet ulang.
Proses naik dok yang kayak keong- Slow but Sure- membuat biaya docking semakin melambung. Nah, perusahaan pemilik kapal harus memperhitungkan dengan teliti nih, apakah profitnya selama 5 tahun kebelakang bisa membiayai kapal untuk naik dok. Yaa.. meskipun gak cuma untuk naik dok aja sih, kan harus bayar gaji karyawan, bayar pajak, dan lain-lain juga.. hehe
Itulah kisah hidup kapal in a nutshell and oversimplified. Semoga bisa sedikit mencerahkan teman-teman mengenai dunia perkapalan. Next, kita akan bahas bagaimana cara melahirkan sebuah kapalÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H