Ada sebuah ungkapan yang sering kita dengar bahwa ''hidup itu sawang sinawang ''(hanya saling lihat melihat saja). ungkapan ini memiliki arti bahwa kita hanya melihat hidup orang lain senang, bahagia, dan terkadang ingin diposisi mereka. Padahal  kenyataan yang sama juga terjadi, bahwa mereka melihat hidup kita juga demikian, terlihat bahagia, senang dan seolah tidak ada masalah hidup sama sekali, itulah makna dari ungkapan di atas.
Melihat hal yang demikian, menjadi realitas dalam hidup bahwa setiap orang punya kebahagiaan masing-masing, dan setiap orang juga punya kesulitan atau kesedihan masing-masing. masing- masing dari kita hanya sebisa mungkin untuk tetap bahagia dengan keadaan yang bagaimanapun itu, sehingga oranglain melihatnya bahagia. Realitas kehidupan seperti ini menuntut kita untuk menyikapi hidup itu sesederhana mungkin, bahwa setiap ada kesedihan selalu ada kebahagiaan dan setiap kebahagiaan selalu terselip kesedihan didalamnya. Kesedihan dan kebahagiaan akan terus berganti atau bergilir sebagai bentuk ujian atas kehidupan seseorang dan tidak akan mungkin seseorang itu sedih terus tanpa ada bahagiany, begitupun sebaliknya bahagia terus tanpa ada sedihnya.
Oleh karena itu bijaklah dalam melihat setiap persoalan hidup dan jangan iri atau cemburu dengan kebahagiaan orang disekeliling kita, karena masing-masing punya cara dalam menyikapi dan mengelola kesedihan dan kebahagiaan itu. masing-masing dari kita punya persoalan hidup, hanya saja cara menyikapinya saja yang berbeda. Ada orang yang ujian kesedihanya dengan kekurangan harta, ada juga sebagian orang yang ujian kesedihanya karena persoalan pasangan, ada juga permasalahan kesedihanya karena persoalan anak, kesehatan dan lain sebagainya. Sebagian orang diuji dengan kesulitan ekonomi sehingga jangankan untuk membeli barang-barang yang berharga untuk makanpun sulit, tatapi mereka tampak bahagia. Ada juga sebagian orang yang diuji dengan pasangan baik itu sulit mendapat pasangan atau yang sudah punya pasangan namun pasangannya justru menghianatinya, namun tampak oleh kita mereka tetep bahagia.
Sebagian lain diuji dengan anak, meskipun banyak harta dan hubungan rumah tangganya baik tetapi belum diberikan keturunan padahal pernikahanya sudah sangat lama, tetapi dalam pandangan yang melihatnya mereka tetap bahagia. Begitupun yang diuji kesehatanya mereka tetap tampak bahagia dalam pandangan orang sekelilinya. begitulah arti kehidupan yang sesungguhnya, masing-masing punya permasalahan dan kesedihan yang dialami dan masing-masing, punya cara untuk mengatasi kesedihan itu sehingga tampak baik-baik saja.
Tuhan Yang Maha Esa juga telah menjanjikan bahwa Tuhan tidak akan memberikan kesulitan sebagai sebuah cobaan melebihi kemampuan hambanya dalam arti bahwa kesulitan hidup, permasalahan hidup, kesedihan dan lain sebagainya pasti diberikan sesuai takaran dan kadar kemampuan hambanya dan pasti akan dapat melaluinya. Tuhan Yang Maha Esa sudah memberikan jaminan bahwa ''beserta kesulitan ada kemudahan, dan sungguh beserta kesulitan ada kemudahan''. Kalimat ini diulang dua kali yang merupakan sebuah penegasan bahwa setiap kesulitan pasti akan datang kemudahan, dan setiap kesedihan bersamanya akan datang kebahagiaan. Artinya tidak akan kekal kesusahan itu, kesedihan itu, masalah itu melainkan semua akan dipergantikan dengan yang lebih baik setelahnya.Â
Setiap kita tidak perlu cemburu, tidak perlu iri, tidak perlu dengki, dengan apa yang orang lain dapatkan barangkali tampak lebih baik dari apa yang kita miliki hari ini. Kita juga tak perlu risau dengan apa yang kita miliki hari ini karena saatnya nanti kebahagiaan itu juga akan datang menghampiri kita. kita hanya perlu bersukur atas apa yang kita dapatkan hari ini, sehingga kita termotifasi dalam diri untuk melakukan yang terbaik lagi untuk memperoleh yang lebih baik lagi. Kita hanya perlu berusaha lebih keras lagi sehingga kita mendapatkan yang lebih baik lagi, begitupun seterunya.Â
Jangan cemburu dengan keberhasilan dan kebahagiaan orang lain, tatapi ambil sisi positif dari apa yang orang lain dapatkan hari ini bisa menjadi motifasi bagi kita untuk lebih hidup lebih baik lagi. Latih hati dan fikiran untuk melihat dengan cara pandang yang positif sehingga menghadirkan prilaku yang positif juga, sehingga dengan begitu hidup akan mejadi tenang serta tidak terbebani oleh hal-hal yang seharusnya menjadi beban bagi kita.
Begitulah fitrah kehidupan berjalan semua yang kita lihat belum tentu yang sebenarnya terjadi kita hanya dituntut untuk selalu berfikir postitif sehingga dapat menghasilkan prilaku yang positif pula, lantas menghasilkan kehidupan yang baik dan terus kearah yang lebih baik lagi, kita juga wajib meningkatkan kedekatan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, berharap, meminta diberikan kebahagiaan dan dimudahkan segala kesulitan diberikan hati yang senantiasa bersyukur atas apa yang telah dimiliki..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H