Mohon tunggu...
Anwar Ramadhan
Anwar Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis

seorang penulis yang bertugas mengumpulkan, menyelidiki, dan melaporkan berita untuk publik melalui media online.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Polisi Penggali Kubur Tolak Sekolah Pewira! Fokus Pada Kebutuhan Lahan Makam Masyarakat

11 September 2024   11:18 Diperbarui: 11 September 2024   11:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Divisi Humas Polri

Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., bertemu langsung dengan Bripka Joko Hadi Aprianto, seorang anggota Polsek Samarinda Ulu yang juga dikenal sebagai penggali kubur sukarela. Pertemuan berlangsung di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, di mana Kapolri mendengarkan kisah inspiratif Bripka Joko yang selama 23 tahun telah mendedikasikan waktunya untuk membantu masyarakat dalam hal pemakaman.

Bripka Joko memulai pekerjaannya sebagai penggali kubur saat masih muda untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, seiring berjalannya waktu dan setelah menjadi anggota Bhayangkara, ia tetap menjalani profesi ini sebagai bentuk amal jariyah. Selama bertahun-tahun, Bripka Joko sering kali harus mengeluarkan biaya pribadi untuk keperluan pemakaman, tetapi hal ini tidak menyurutkan niat baiknya. Baginya, membantu masyarakat dengan menggali kubur adalah panggilan hati yang tidak bisa diabaikan.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri menyatakan kekagumannya terhadap pengabdian Bripka Joko yang tidak hanya melayani sebagai penegak hukum, tetapi juga secara sukarela membantu masyarakat yang membutuhkan. 

"Bripka Joko adalah contoh nyata dari dedikasi dan pengorbanan seorang Bhayangkara. Pengabdian yang dilakukannya selama ini patut diapresiasi dan menjadi teladan bagi anggota kepolisian lainnya," ujar Kapolri.

Lebih mengejutkan lagi, dalam pertemuan itu Kapolri menawarkan kesempatan kepada Bripka Joko untuk mengikuti sekolah perwira, sebuah peluang langka bagi banyak anggota polisi. Namun, Bripka Joko justru memilih untuk tetap melanjutkan pengabdian di masyarakat dengan cara memperluas lahan makam di kampung halamannya. Menurutnya, lahan pemakaman di kampungnya semakin terbatas, dan ini menjadi prioritas yang lebih besar daripada kenaikan pangkat.

Keputusan Bripka Joko ini menuai pujian dari Kapolri yang menilai niat mulia tersebut sebagai tindakan yang luar biasa. 

"Pilihan Bripka Joko untuk lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat di kampungnya dibandingkan karier pribadinya merupakan bentuk pengabdian yang jarang ditemui. Saya harap semangat pengabdian ini dapat menginspirasi seluruh anggota Polri untuk terus melayani masyarakat dengan hati," tambah Kapolri.

Kisah Bripka Joko Hadi Aprianto menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya di kalangan anggota kepolisian, bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak hanya diwujudkan melalui tugas resmi, tetapi juga melalui tindakan-tindakan kemanusiaan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun