Mohon tunggu...
Anwar Cholish
Anwar Cholish Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi bagian PDKB di PLN

Hidup berkah istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bekerja di Saat Listrik Nyala?

3 Juni 2021   04:46 Diperbarui: 3 Juni 2021   04:52 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara peluit itu menembus ke dalam telinga ditambah dengan suara lalu lalang kendaraan bermotor yang sepertinya sedang sibuk menuju tujuannya masing - masing. Cipratan air yang keluar dari mulut itu menggambarkan adanya tekanan dari dalam untuk mengeluarkan udara yang menghasilkan bunyi digunakan untuk mengatur tatanan kendaraan para pegawai kantor yang berlogo petir. Dengan dibantu tangan security yang mengarahkan mobil untuk dapat parkir sesuai aturan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu menghadap bahu jalan. 

Keluarlah sang pengemudi  dengan memakai baju kebesaran warna oranye memperlihatkan seorang pegawai teknik kelistrikan yang siap siaga akan pekerjaan hari ini, dibuktikan dengan pancaran semangat dan senyum ramah menyapa orang yang ada di sekitar sesuai dengan budaya korporasi  senyum, sapa, salam (3S). Security melanjutkan tugasnya dengan mengarahkan alat pengukur suhu ke arah orang yang akan masuk ke kantor, untuk melakukan pencegahan penyebaran virus corona yang masih masif. Dengan budaya baru Mencuci tangan menggunakan sabun, Memakai masker, dan Menjaga jarak (3M) menjadi pemandangan yang harus ditaati.

Sangat benar bahwa pegawai berbaju oranye itu adalah seorang pegawai teknik yang menamakan dirinya sebagai bagian dari tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) merupakan suatu tim yang ada di PLN dengan  bekerja tanpa harus memadamkan aliran listrik. Suatu nama tim yang begitu asing di mata masyarakat awam yang melihatnya hanya padam, padam, dan padam, ternyata PLN memiliki tim yang bisa melaksanakan pemeliharaan jaringan listrik tanpa harus di padamkan. Tim ini tidak hanya berbekal semangat, tentunya sudah memiliki sertifikat kompetensi yang sebelumnya melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang disiplin di Semarang.

Brifing dimulai yang dipimpin oleh kepala regu dengan membentuk lingkaran menyampaikan lokasi target operasi pekerjaan, proses pekerjaan dan diakhiri do'a beserta yel - yel. Dengan jargon safety - safety - safety yes, tim PDKB menggelorakan ruangannya yang seakan - akan jam dinding ikut bergetar melihat pemandangan semangat para pekerja tanpa padam. Kemudian beranjak ke kendaraan untuk mencapai ke titik lokasi pekerjaan yang sebelumnya sudah menandatangani legalitas dokumen pekerjaan. Perjalanan kali ini, menindaklanjuti permintaan dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pati. Yang tak lain adalah untuk meningkatkan keandalan pelayanan energi masyarakat, apalagi prosesnya tanpa harus mengirimkan surat pemadaman ke pelanggan melainkan energi yang terjaga dikirimkan melalui jaringan dengan kasat mata tapi benar - benar terasa manfaatnya. 

Dengan sekitar 30 menit melakukan perjalanan, diiringi musik yang menggairahkan semangat dan obrolan ringan didalam mobil operasional, cuaca yang cerah menggambarkan kecerahan personil dalam bekerja. Namun ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu jalanan yang banyak sekali lubang. Mungkin dikarenakan dampak banjir kemarin yang begitu meluluhlantahkan Kota Kudus. Gardu indukpun menjadi bagian dari dampak air mengalir yang tak diinginkan itu, sehingga perlunya melakukan mitigasi sebagai langkah mencegah terjadinya gelap gulita.

Sudah menjadi budaya, tim disambut dengan pengukuran suhu dan semprotan hand sanitizer, benar - benar disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Dengan didampingi dari petugas ULP Pati, tim beranjak ke titik lokasi awal yang sudah dibagikan taging lokasi melalui aplikasi. Perjalanan tidak begitu lama, sampailah pada titik lokasi pekerjaan, yaitu memindahkan aliran percabangan satu phasa ke phasa yang lain, dengan alasan tidak seimbangnya beban jalur pada titik tersebut. Begitupun selanjutnya sampai titik ke tiga, yang mana menemukan  penumpu kawat yang sudah tidak layak digunakan. Tim pun langsung mengeksekusi pekerjaannya. 

Didalam suasana yang cukup panas itupun kami beranjak pada kewajiban untuk melaksanakan salah satu rukun islam yaitu sholat, sembari menunggu bungkusan makan siang. Angin yang sepoi - sepoi menghembus kedalam tubuh melalui pori - pori pakaian. Tarian daun pisang pun menambah suasana keindahan alam yang luar biasa. Seakan - akan mengundang untuk ikut merasakan uforia keceriaan bersama alam. Sehabis sholat, perjalanan kembali menuju kantor karena pekerjaan sudah selesai. Begitu indah dan mulia pekerjaan ini, tetap menjaga kontinuitas pelayanan ditengah risiko yamg dihadapi. Yang tidak kalah penting adalah jangan lupa bahagia. (ac)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun