Mohon tunggu...
Anwar Albi
Anwar Albi Mohon Tunggu... Calon Dosen STAIN Meulaboh -

Perjalanan Panjang Seorang Anak Manusia Menuju Insan Cita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ibumu Menangis di Setiap Malam

12 Januari 2016   23:06 Diperbarui: 12 Januari 2016   23:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Hipwee.com

"Ibumu Menangis Di Setiap Malam"

Bagaimana di dalam pikiran kalian mendengar kata itu? Kangenkah? Senang? Sedih? Atau merasa bersalah? Setiap kita pasti pernah mendengar kata IBU, bahkan mungkin itulah kata yang paling kita ucapkan, yah walau cuma waktu kita kecil saja. Pernahkah kita melupakan sosok ibu dalam hidup kita?Mungkin saat kita sukses, gembira atas keja keras kita, kita melupakan peran ibu dalam mendukung kesuksesan kita. Mungkin kita melupakannya saat menikmati kesuksesan kita. Namun faktanya peran ibu dibalik orang-orang yang sukses sangatlah besar. Mungkin selama ini kita belum menyadarinya.

Banyak sekali contoh-contoh perjuangan seorang ibu bagi kesuksesan anaknya. Mereka bahkan mempertaruhkan nyawa agar kita bisa lahir dengan selamat ke dunia ini. Sungguh apabila kita hitung jasa seorang ibu, tidak akan kita dapatkan angka pastinya, melainkan sebuah ketakjuban, bahwa ternyata kita takkan bisa membalas jasa ibu kita.
Namun, kadang kita temui anak-anak yang tak menyadari perjuangan seorang ibu, bahkan menghilangkan perannya dalam kehidupannya. Ada yang malu mempunyai ibu seorang pembantu, atau malu mempunyai ibu yang biasa saja. Padahal tak ada yang bisa membandingkan perannya dalam kehidupan, meski tak menyertakan apa status ibunya di dunia, apakah seorang istri pejabat atau pembantu rumah tangga sekalipun. Sungguh sayang, bahkan di depan orang banyak bisa menghina seorang ibu, hanya karena tidak membelikan apa yang anak itu inginkan. Seolah pendidikan moral yang ditanamkan lenyap begitu saja.

Dan, apabila kita telah kehilangan ibu kita, hanya kesedihan dan penyesalan yang panjang. Kita tak pernah menyadari pentingnya peran seorang ibu bagi kita, sebelum kehilangannya. Jangan sampai lah kita seperti itu. Kasih ibu dari dia hidup sampai akhir hayatnya, janganlah kita sia-siakan. Doa-doa yang beliau panjatkan demi keberhasilan kita janganlah kita salahgunakan. Tunjukkanlah kepadanya bahwa kita bisa menjadi orang yang diharapkannya.

Perjuangan seorang ibu untuk anak'a tidak lah tanggung2, mulai sejak kecil seorang ibu selalu menjaga anak'a dlm sgla hal yg kemugkinan terjadi pada sibuah hati'a. Terlepas ibu punya tanggugjawab mengurus anak'a yg msih kecil yg hrus sllu di susui'a di setiap waktu, di sela2 itu Kadang2 seorang ibu juga mnyepatkan waktu untuk mengurusi suami tercinta'a.
Kadang2 ibu lupa dgn kbtuhan'a, hrus mkan, mandi dan istirahat, di sebabkan krna begitu cinta dan sayang'a kepada si buah hati dan kluarga'a.

Meranjak si anak berumur 2 tahun si anak begitu lasak di masa pertumbuhan'a, tpi seorang ibu ttap sabar menghadapi itu semua. Beriring wktu terus berputar dari hari ke hari, miggu ke minggu, bulan ke bulan dan tahun berganti tahun. Akhir'a si anak dpat memudahkan dlm menyukseskan sekolah menengah'a, itu semua tdk terlepas dri ridha'a orag tua.

Mengingat hidup ini pentig'a menempuh pendidikan, pihak anak dan orag tua'a, mndrog anak'a untuk menyambug ke pendidikan tinggi lagi, walaupun ekonomi ibu/ortu'a pas2an, ttpi semngat yg bsar yg di brkan kpda anak'a wajib untuk hijrah dlm ragka menuntut ilmu ke negeri orag. Di setiap waktu seorag ibu dan ayah'a terpaksa hrus mnjdi pekerja sbgai kuli bangunan, hampir setiap hari dan detik dengan teriknya mata hari yang selalu membakar punggungnya kedua orang tua kita. Tetapi ayah dan ibu kita tidak menghiraukan akan itu, yg pentig anak'a harus sukses dan bsa menutupi semua kbutuhan hdup dan kbutuhan kuliah anak'a di negeri orang, walaupun kadang2 seorag ibu/ayah hrus menahan lapar dan makan enak dmi memenuhi kbtuhan anak'a. Ttpi yg ckup ironis'a, seorang anak pernah gk berpikir seberapa besar perjuangan ibu'a dlam menyokolahkan putra dan putri'a?

Ttpi kebanyakan bagi mereka adalah sibuk dgn permainan2 & kelalaian2 yg notaben'a tdk mendukug pendidikan'a itu sendiri. Shgga harapan orag tua jauh dri kenyataan. Pda saat kondisi inilah dihadapkan dengan sebuah kenyataan, maka sudah pasti hancur berkeping-keping hati orang tua kita. Kita sudah melakukan kesalahan bsar, mmbuat orag tua  kita menangis, sedih dan putus asa. Ternyata semua impian orag tua kita telah tiada, akibat kelalaian anak'a sendiri. Mka, hari ini msih ada waktu kita untuk mengwujudkan harapan orag tua kita masing-masing. Mari kembali kepada qitah'a kita selaku anak yang harus selalu mengabdi kan diri kepada kedua orang tua kita, berilah yang terbaik untuknya, sehingga beliau bisa tersenyum kembali. Lebih baik terlambat sadar dari pada tidak sadar sama sekali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun