Mohon tunggu...
Anwar
Anwar Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa Muhammadiyah Mataram

Suka main bola

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

21 Januari 2025   18:30 Diperbarui: 21 Januari 2025   18:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional sangat penting dalam membentuk kepribadian dan keterampilan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Faktor-faktor ini berperan besar dalam mempengaruhi cara seseorang mengelola emosi, berkomunikasi, dan membangun hubungan sosial.

Lingkungan

Lingkungan, baik itu keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, merupakan faktor utama dalam perkembangan sosial emosional. Keluarga sebagai unit pertama memberikan dasar dalam pembentukan nilai-nilai, kepercayaan diri, dan cara individu mengelola emosi. Misalnya, anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan emosi yang lebih stabil.

Sekolah juga memainkan peran penting. Di sini, anak-anak belajar cara berinteraksi dengan teman sebaya, mengatasi konflik, dan menerima perbedaan. Pengaruh guru dan teman sekelas turut memengaruhi kemampuan sosial emosional seseorang. Anak yang memiliki dukungan sosial di sekolah umumnya memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan cenderung lebih berhasil dalam kehidupan sosial.

Budaya

Budaya memberikan kerangka nilai dan norma yang mengatur cara seseorang mengekspresikan dan mengelola emosi. Setiap budaya memiliki cara berbeda dalam menanggapi emosi seperti kemarahan, kesedihan, dan kebahagiaan. Misalnya, dalam beberapa budaya, mengekspresikan emosi secara terbuka dianggap tidak pantas, sementara di budaya lain, ekspresi emosi yang kuat justru dianggap penting untuk membangun hubungan yang lebih mendalam.

Budaya juga mempengaruhi cara individu menilai hubungan sosial.misalnya, hubungan antar individu sangat bergantung pada keharmonisan kelompok, sementara di budaya individualistis, fokus lebih pada pencapaian pribadi dan kebebasan individu. Perbedaan-perbedaan ini memengaruhi keterampilan sosial emosional, seperti kemampuan untuk bekerja dalam tim atau mengelola hubungan interpersonal.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, lingkungan dan budaya memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan sosial emosional seseorang. Lingkungan yang mendukung, seperti keluarga dan sekolah, memberikan dasar untuk perkembangan keterampilan sosial dan pengelolaan emosi. Budaya, di sisi lain, membentuk cara seseorang mengekspresikan dan merespons emosi, serta cara mereka membangun hubungan dengan orang lain. Dengan memahami kedua faktor ini, kita dapat lebih baik mendukung perkembangan sosial emosional individu, terutama pada masa anak-anak dan remaja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun