Mohon tunggu...
Anwar Zain
Anwar Zain Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Berkarya untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penting Memahami Gaya Belajar Anak, Tidak Mesti Sama dengan Orang Tua dan Gurunya!

3 Agustus 2024   08:55 Diperbarui: 3 Agustus 2024   09:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak Mesti Sama Gaya Belajar Anak dengan Orang Tua dan Guru !

Salah satu penekanan dalam kurkulum merdeka ialah pembelajaran yang berdiferensiasi terhadap anak. Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Yaitu proses kegiatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan setiap anak baik itu cara/gaya belajarnya maupun potensi yang diimiliki anak sehingga menjadi dasar bagaimana pembelajaran yang bisa mengakomodir semua keperluan anak tersebut.

sumber gambar: SMK Poncol Jakarta
sumber gambar: SMK Poncol Jakarta

Diantara wujud pembelajaran yang berdiferensiasi anak adalah mempertimbangkan gaya belajar anak di kelas. Gaya belajar pada umumnya ada 3 (tiga), yaitu Auditori, visual dan kinestetik.

Apa itu gaya belajar Auditori / Audio ? 

yaitu gaya belajar ini anak lebih dominan suka dan mudah secara efektif belajar dengan mengandalkan kegiatan "pendengarannya", seperti anak suka dijelaskan, anak suka menjelaskan secara detail, dan anak suka berinteraksi komunaktif.

sumber gambar: SDN Cakung Timur
sumber gambar: SDN Cakung Timur

Apa itu gaya belajar Visual ?

 sumber gambar: Tirti Id
 sumber gambar: Tirti Id

 Gaya belajar Visual adalah anak lebih dominan suka dan mudah secara efektif belajarnya dengan mengandalkan kegiatan "Penglihatan" atau dengan kata lain anak lebih cepat paham ketika ada gambar atau peragaan yang ditampilkan, seperti anak suka menggambar, anak suka menonton video dan sebagainya.

Apa itu gaya belajar Kinestetik ? 

Sumber gambar: Tribunnews
Sumber gambar: Tribunnews

Gaya belajar Kinestetik adalah gaya belajar anak yang lebih dominan suka dan mudah secara efektif belajarnya dengan mengandalkan kegiatan "Praktik" atau dengan kata lain anak suka bergerak dan memperagakan ketika belajar, anak yang mempunyai gaya belajar ini akan cepat bosan kalau pembelajarannya hanya monoton dijelaskan saja tanpa praktik. Indikasi anak yang mempunyai cara belajar kinestetik ini ialah sering bergerak ketika belajar, tidak betah diam ketika belajar, suka disuruh guru melakukan sesuatu peragaan di kelas.

Apa manfaat kita mengetahui gaya belajar anak ?

  • Apabila kita sebagai guru mengetahui gaya belajar anak sangat penting agar ketika melakukan pembelajaran harus mempunyai macam alternatif, jangan sampai kita hanya menyediakan pembelajaran yang bisa dinikmati sebagian anak saja karena menyamakan gaya belajar anak. Maka dari itu pembelajaran harus beragama sehingga pembelajaran akan berwarna, menarik dan menyenangkan anak.

Sumber gambar: ICBS
Sumber gambar: ICBS
  • Apabila kita sebagai orang tua mengetahui gaya belajar anak sangat penting agar kita dapat memahami dan membantu anak agar bisa diarahkan belajar yang efektif dirumah dan dapat mengarahkan anak bersekolah ditempat sekolah yang bisa mengembangkan potensinya, seperti anak Kinestetik maka lebih cendrung memilih sekolah atau kuliah yang lebih banyak praktiknya, anak Auditori lebih cocok memilih sekolah atau kuliah yang lebih kepada mengasah komunikasi dan penlarannya, sedangkan anak visual lebih cenderung cocok masuk sekolah dan kuliah jurusan yang mengasah kreativitas desain visualnya dan lain sebagainya.

Sumber gambar: UM Banjarmasin
Sumber gambar: UM Banjarmasin
  • Gaya belajar yang dimiliki anak bisa juga termasuk kombinasi atau campuran, seperti ada anak yang suka dijelaskan sambil prakrtik (Auditori-Kinestetik), ada anak yang suka dijelaskan sambil melihat tutorial (Auditori-Visual), ada juga anak lebih suka praktik sambil melihat contoh tanpa harus dijelaskan (Kinestetik-Visual) dan lain sebagainya.

Sumber gambar: HaiBunda
Sumber gambar: HaiBunda
  • Antara orang tua dan anak tidak mesti otomatis sama gaya belajarnya, oleh karena itu jangan pernah memaksakan anak sama dengan kita sebagai orang tua ataupun kita sebagai guru, marilah kita saling menghargai perbedaan gaya belajar anak kita tercinta tersebut.

Penulis: Anwar Zain, S.Pd.I., M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun