Mohon tunggu...
anwar rafiudin
anwar rafiudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi saya anwar

Assalamu'alaikum wr.. wb., halo teman teman salam kenal nama saya ANWAR seorang Mahasiswa yang sangat tertarik belajar berbagai macam hal termasuk dunia karya tulis, terima kasih sudah berkunjung saya mohon kalau ada kritik dan saran tolong langsung beritahu kepada saya agar saya bisa memperbaikinya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dilema Pencari Suaka Etnis Rohingnya

16 Desember 2023   04:19 Diperbarui: 16 Desember 2023   23:02 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia bukan menjadi negara tujuan, maka diperlukan satu dokumen yang menjadi syarat untuk mereka bisa pindah ke ke negara tujuan. Namun prakteknya, ada koordinasi yang terputus antara para pihak yang memberi bantuan contohnya saja antara IOM dan UNHCR dalam mengurus dokumen para pengungsi yang berakibat pada terhambatnya pengurusan dokumen untuk secara legal diakui sebagai status pengungsi. Beberapa pengungsi sudah dibawa ke negara ketiga yaitu Canada dan Amerika, dengan status international refugees.

Para pengungsi ini hanya menginginkan Indonesia sebagai negara transit, untuk dapat bertahan hidup tanpa adanya ancaman pemusnahan. Mereka memilih di Indonesia sembari menunggu bantuan atau pertolongan dari masyarakat internasional. Orang-orang Rohingya di Aceh yang merasakan kesulitan keuangan, banyak dari mereka yang berdagang kebutuhan sehari-hari, beberapa dari mereka diperdaya untuk menjual ganja oleh oknum tertentu, dan jadi korban perdagangan manusia.

Menurut Ruman Aceh, sebelum terdampar di Aceh, para pengungsi masuk ke Thailand dan Malaysia, tetapi mereka direspon dengan penolakan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Penerimaan dan legitimasi sosiologis tibanya etnis ini ke Indonesia tentu membawa kondisi penuh kepedihan sebab ketika itu pengungsi Rohingya datang ke Aceh karena kapal yang mengangkut mereka tidak selayaknya memuat banyak penumpang.

Pelayanan terhadap pengungsi Rohingya ini ditangani oleh pemerintah dengan bantuan dari lembaga internasional seperti IOM dan UNHCR, juga beberapa LSM seperti; ACT (Aksi Cepat Tanggap), Darut Tauhid dan beberapa NGO lainnya. Namun, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk tujuan eksploitasi dan mencari dana dengan menyebarkan informasi palsu tentang rohingnya, dan terkumpul tersebut belum sampai kepada orang rohingnya. Selama di daerah pengungsian memang banyak bantuan dan fasilitas yang disalurkan untuk etnis Rohingya, namun belum terkoordinasi baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun