Tentunya, kedua respons tersebut sangat salah. Terkadang, masyarakat terlalu sibuk mengomentari orang lain dengan segala keburukannya tanpa mengetahui detail masalahnya. Sampai saat ini masih saja ada komentar bahwa "tidak seharusnya adik menikah mendahului kakaknya" atau melabeli seseorang dengan frasa "perawan tua" atau yang lainnya. Kita perlu mengetahui bahwa komentar yang dilemparkan dengan gampang tersebut dapat memberikan dampak yang luar biasa berat kepada subjeknya.
Bahkan, ada suatu kejadian ketika seorang Ibu mampu bertahan hidup dengan anak perempuan dan satu cucunya tanpa adanya menantu dengan bahagia, tetapi respons masyarakat justru menghakimi sikap sang Ibu yang dinilai "terlalu memaklumi kesalahan anaknya yang hamil di luar nikah" tanpa mengetahui jelas apa-apa saja yang akhirnya membuat mereka bertiga kuat. Kita perlu belajar untuk menganggap "biasa saja" terhadap pilihan hidup orang lain dengan pikiran terbuka sehingga kita tidak terlalu mudah menghujat atau berkomentar buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H