Kami di JPRMI Binjaipun berencana mengundang beliau kembali di awal April ini untuk mengisi orasi budaya dalam Konser Amal Peduli Palestina. Sebab semua orang tahu bagaimana retorika beliau bisa menyentuh perasaan dan menggetarkan hati. Gemuruh suara beliau biidznillah betul-betul menggerakkan orang paling bakhil sekalipun untuk berderma.
Namun tengah malam tadi sebuah pesan di grup WA masuk mengabarkan kepergian lelaki ini. Ia wafat karena serangan jantung di IGD RSU Bidadari Binjai yang jaraknya hanya 5 menit dengan sepeda motor dari rumah saya.Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Belasan grup lainnya segera mengabarkan perihal yang sama. Doa takziyah bersahut-sahutan, tapi itu tak bisa meredam isak tangis kehilangan. Negeri ini kehilangan lagi satu lentera cahayanya.
Lelaki ini Ustadz DR. H. Muhamad Sofyan Saha, Lc, MA telah pergi menghadapNya. Ia telah menyelesaikan tugasnya dengan senyuman.
"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan."
Ya ustadzuna, kami menjadi saksi akan seluruh kebajikan dan ketulusanmu. Selamat jalan wahai guru. Semoga kami kuat meniti jejak langkahmu dan kelak menyusulmu dalam kondisi terbaik wafat husnul khatimah di jalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H