Mohon tunggu...
Prima Anugrahaningtyas
Prima Anugrahaningtyas Mohon Tunggu... Penulis - Hello readers :-)

Penulis dan Pembaca Buku : SEMANGAT GARIS KERAS (Gerakan Wajib Belajar Selamanya) by Anugrah Prima IG : @prima_everyday

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Tuhan dalam Amanah

21 Oktober 2019   15:53 Diperbarui: 21 Oktober 2019   16:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh Anugrah Prima 

Tuhan selalu tak pernah kekurangan cara dalam memberi cerita sarat makna kepada semua umatnya. Entah itu cerita yang manusia suka ataupun tidak.  Tuhan berhak mengatur segalanya dengan strategi perhitungan yang tak pernah meleset. Melebihi kapasitas kita sebagai makhluk-Nya, sudah seharusnya kita pun memaknai setiap keputusan yang telah Dia putuskan. 

Kewajiban kita bukan untuk sibuk menyalahkan setiap ketetapan yang telah dibuat, karena akan lebih salah lagi jika kita berbuat demikian kepada Tuhan yang maha benar. Seringkali berjuta pertanyaan diajukan oleh manusia tatkala kejadian yang telah terjadi tidak sesuai dengan harapan. Mengapa Tuhan membiarkan semua tetap terjadi padahal itu buruk, itu tidak menuju jalan kebaikan, itu salah, itu perbuatan munkar, dll ? Kita harus ingat bahwa segala yang tampak salah bisa jadi itu benar, yang terlihat buruk pun tidak menutup kemungkinan menyimpan kebaikan di dalamnya. Sama halnya dengan semua perkiraan yang tampak benar, padahal itu bisa salah, dan beberapa hal lainnya yang kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dalam memberikan penilaian. 

Kita perlu banyak belajar dalam memaknai setiap jalan cerita baik dan buruknya. Segala yang terjadi pasti menyimpan hikmah di dalamnya jika kita terus berusaha mencari, karena proses belajar memang tidak melulu berkutat pada yang baik-baik atau yang buruk-buruk. Terlebih pada situasi seperti saat ini. Pemilu telah usai dengan membawa hasil yang sudah kita ketahui bersama. Legalitas posisi dan jabatan sebagai pemimpin juga telah disahkan secara konstitusional. Tak berhenti sampai di situ, hari ini pun hiruk pikuk informasi masih seputar pemilihan individu untuk merepresentasi posisi atau jabatan Menteri dalam kaitannya dengan membantu pekerjaan Presiden selama kurun waktu lima tahun ke depan. Proses demi proses harus dijalani dengan rapi dan selektif. 

Kesemua itu bukan hanya tentang jabatan atau posisi penting dalam suatu negara, melainkan bagian dari surat yang telah Tuhan kirimkan kepada mereka, para pemangku amanah. Segala hal yang diperkenankan terjadi oleh Tuhan selalu menyimpan pesan terdalam dan terintegrasi. Tidak sekedar terjadi begitu saja, tetapi ini lebih dari sekedar sebuah kepercayaan rakyat dalam proses pemilihan beberapa waktu lalu. Semua prosesnya tak luput dari pantauan Tuhan. Tuhan mengetahui segala hal yang tidak kita ketahui. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran apapun dari kita mengenai hal tersebut. Tuhan pemegang catatan terlengkap dan sebaik-baiknya pelindung bagi kita semua. 

Amanah memang bukan perihal gampang untuk diterima oleh masing-masing individu. Di dalamnya memuat tanggung jawab, kesanggupan, dan kejujuran untuk diemban. Karena setiap amanah yang sudah diberikan akan kemudian kembali dimintai pertanggung jawabannya kelak. Namun, amanah juga tidak hanya berbicara mengenai beban, tetapi juga kemuliaan. Pastikan bahwa setiap amanah yang telah diberikan adalah kemuliaan bagi mereka yang bekerja menjalankan tugas dengan hati yang tulus dan penuh dengan sabar sekaligus syukur. Bekerja dengan memegang teguh nilai kebaikan dan mampu membawa yang lemah menjadi kuat, yang kotor menjadi bersih, yang terhina menjadi terhormat. Kemuliaan akan tetap selalu bernilai mulia pada akhirnya. 

Perjalanan dalam mengemban amanah juga memerlukan konsistensi pada jalur positif. Pasalnya, tak boleh ada hal yang tetiba melenceng dari semestinya, meskipun kesempurnaan dalam hal apapun juga memiliki keterbatasan. Pro dan kontra memang tak bisa dielakkan dalam panggung dunia. Namun, keteguhan hati dalam mengupayakan pijakan terbaiknya sudah selayaknya menyertai mereka yang dipercaya untuk mengemban amanah, karena kebaikan akan tetap memperoleh pengawalan khusus dan langsung dari Tuhan. Keburukan juga tidak pernah lepas dari pantauan dan catatan sang maha sempurna. Proporsi pasti akan selalu pas dan hitungan akan menemui ketepatan. 

Kepadamu yang telah mengemban amanah, selamat menjalankan tugas ! Surat Tuhan dalam amanah telah sampai padamu dan berharap semua akan berakhir pada kemuliaan. Kami di sini akan mengakomodir do'a serta semangat, minimal mampu berdaulat atas diri sendiri, mencari tahu kapasitas maksimal kami dalam menjalankan kehidupan yang tak mudah untuk dilalui dan ijinkan kami pula untuk bersinergi denganmu dengan cara penyampaian kritik dan saran terbaik. Berharap kita akan saling  pandai membaca komunikasi dan saling menjaga "kesehatan" secara akal serta hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun