Mohon tunggu...
Anugrah Parasetian Agriani
Anugrah Parasetian Agriani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetik di Polkesmas sejak tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Komsumsi Makanan Ultra-Processed? Ini Dampak Negatifnya bagi Tubuh"

23 Agustus 2024   09:53 Diperbarui: 23 Agustus 2024   09:54 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: IDN Times

 

Apa Itu Makanan Ultra-Processed?

Makanan ultra-processed adalah jenis makanan yang melalui proses pengolahan industri yang sangat kompleks dan biasanya mengandung bahan-bahan tambahan seperti pemanis, pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Makanan ini sering kali dikemas dalam bentuk siap saji, mudah disiapkan, dan memiliki umur simpan yang panjang.

Ciri-Ciri Makanan Ultra-Processed

  1. Bahan Tambahan: Makanan ini mengandung bahan-bahan yang tidak biasa digunakan dalam masakan rumahan, seperti pemanis buatan, pengemulsi, dan pengawet.
  2. Proses Pengolahan: Melalui proses industri yang melibatkan banyak langkah, seperti ekstraksi, hidrolisis, dan pemanasan tinggi.
  3. Kemasan: Biasanya dikemas dengan label yang panjang dan mencantumkan banyak bahan kimia.
  4. Rasa dan Tekstur: Diformulasikan untuk memiliki rasa dan tekstur yang sangat menarik dan sering kali berbeda dari makanan alami.

Contoh Makanan Ultra-Processed

  • Cereal sarapan yang manis
  • Snack kemasan seperti keripik dan biskuit
  • Minuman bersoda dan minuman energi
  • Makanan siap saji seperti burger dan pizza beku
  • Makanan kalengan dengan banyak bahan pengawet

Dampak Negatif Konsumsi Makanan Ultra-Processed

  1. Kesehatan Jantung: Konsumsi makanan ultra-processed sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung karena kandungan garam, gula, dan lemak trans yang tinggi.
  2. Diabetes: Kandungan gula yang tinggi dan karbohidrat sederhana dalam makanan ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
  3. Kegemukan: Makanan ini cenderung tinggi kalori namun rendah nutrisi, yang dapat berkontribusi pada obesitas.
  4. Gangguan Pencernaan: Kurangnya serat dan kandungan bahan tambahan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan gangguan usus.
  5. Kesehatan Mental: Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan makanan ultra-processed bisa berhubungan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.

Mengapa Makanan Ini Populer?

Makanan ultra-processed sering kali menarik karena:

  • Kemudahan: Mudah disiapkan dan sering kali praktis.
  • Rasa: Ditambah dengan perasa dan gula untuk meningkatkan rasa.
  • Tahan Lama: Umur simpan yang lebih panjang memungkinkan penyimpanan lebih lama.

Cara Mengurangi Konsumsi Makanan Ultra-Processed

  1. Baca Label: Periksa bahan-bahan pada kemasan dan hindari yang memiliki banyak bahan tambahan.
  2. Masak Sendiri: Memasak makanan dari bahan-bahan segar di rumah dapat mengurangi konsumsi makanan ultra-processed.
  3. Pilih Alternatif Sehat: Pilih makanan utuh dan minim pengolahan seperti buah, sayuran, dan biji-bijian.

Dengan memahami karakteristik dan dampak dari makanan ultra-processed, Anda dapat membuat pilihan yang lebih sehat untuk diet dan gaya hidup Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun