Mohon tunggu...
Anugrah Januar Ratri
Anugrah Januar Ratri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Roadshow Budaya dan Sejarah Lokal Sendang Made Guna Menanamkan Kembali Sikap Nasionalisme Pada Anak di Era Globalisasi

20 Desember 2022   05:00 Diperbarui: 20 Desember 2022   05:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KABUPATEN MALANG- Globalisasi membawa perubahan pada pola pikir dan sudut pandang yang dimiliki anak-anak bangsa terhadap suatu hal. Tidak dapat dipungkiri seperti halnya sikap nasionalisme yang di era dewasa ini semakin memudar pada kalangan anak-anak.

Pudarnya sikap nasionalisme pada anak-anak ini terlihat dari bagaimana mereka mulai melupakan dan meninggalkan sejarah dan budaya lokal. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sejarah dan budaya lokal menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Ketika sebuah bangsa memiliki masyarakat yang mencintai budaya dan sejarah yang bangsa tersebut miliki, sejatinya bangsa tersebut adalah bangsa yang kuat. Masyarakat yang mencintai budaya dan sejarah yang dimiliki bangsanya adalah masyarakat yang tinggi sikap nasionalismenya.

Salah satu sejarah dan budaya lokal di Indonesia adalah Sendang Made. Sendang Made bukan hanya sebuah situs bersejarah berupa sendang tetapi juga memiliki legenda serta budaya lokal yang cukup jarang diketahui masyarakat umum. Legenda Sendang Made merupakan sebuah legenda yang dipercayai masyarakat terutama di Desa Made, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, sebagai tempat pelarian Prabu Airlangga bersama dengan prajurit dan dayangnya dari serangan Kerajaan Wora-wari dan Sriwijaya. Hal tersebut yang menjadikan Sendang Made cukup memiliki nilai -nilai luhur yang tinggi dan bermakna besar bagi yang mempercayainya. Budaya lokal yang hingga saat ini masih gencar dilakukan pada sendang tersebut yakni Tradisi Kumkum Sinden. Nilai budaya dan sejarah yang amat kuat di Sendang Made perlahan dilupakan. Sendang Made hanya dijadikan sebagai tempat wisata oleh pihak pengelolah. Seharusnya dengan keunikannya Sendang Made mampu menjadi budaya dan sejarah yang dapat dikenal oleh banyak masyarakat bahkan mendunia sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Dengan membawakan kembali sejarah dan budaya lokal Sendang Made ini dalam bentuk roadshow, mampu menarik minat anak-anak kelas 6 di bangku Sekolah Dasar Negeri 2 Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan budaya lokal disekitar mereka (23/11/2022). Roadshow sejarah dan budaya lokal ini merupakan kegiatan yang dipelopori oleh Duta Pemuda Kabupaten Jombang dan disampikan oleh salah satu perwakilan dari paguyuban tersebut di Malang. Dengan tujuan membangun minat anak-anak kembali terhadap sejarah dan budaya lokal serta mampu menjadi penyulut nasionalisme generasi penerus bangsa agar tidak turun eksistensinya di era globalisasi saat ini. Kegiatan ini dikemas dengan ciamik dimana terdapat kegiatan menceritakan kembali history Sendang Made, menampilkan video ilustrasi budaya Kumkum Sinden di Sendang Made, berdiskusi, fun games, dan quiz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun