Sebenarnya keinginan penulis untuk menulis itu besar namun "enggan", kenapa?
Penulis saat ini bertugas sebagai seorang penyuluh pertanian biasa yang notabene-nya lebih banyak waktunya di lapangan, tentunya banyak hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang dapat dilihat, dirasakan dan dapat dijadikan sebuah tulisan. Tapi tantangan berat bagi penulis saat ini adalah kemauan untuk menulis ada namun enggan, kenapa? Mungkin pertama, karena takut salah. Sebenarnya kenapa takut salah, sebab dalam menulis bagi penulis sendiri masih tergolong pemula atau masih tahap belajar. Dalam belajar, salah itu lumrah. Jadi untuk apa takut salah kalau masih belajar. Nantinya akan terbiasa dan tidak enggan lagi untuk menulis. Kedua, susah mencari waktu untuk menulis. Maklumlah, penulis kalau sudah pulang dari tempat tugas, sudah melakukan kegiatan rutin seperti berkumpul dengan keluarga, jadi sulit untuk mempersiapkan diri untuk menulis. Akhirnya penulis menunggu waktu tepat misalnya saat anak-anak sudah tidur di malam hari, dan penulis bisa untuk merangkai tulisan (begadang namanya).Â
Jadi, dua hal inilah yang mungkin menyebabkan penulis enggan untuk menulis, dan penulis saat ini akan tetap berupaya untuk tetap belajar dan belajar tentang jurnalistik pada senior-senior yang sudah berpengalaman, sebab bagi seorang penyuluh pertanian "menulis" itu sangat bermanfaat. (LintesLinge)F.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H