Ekspektasi
Anugrah Ramadhan
Hai kau ekspektasi,sudah-sudahlah membebani diri ini. Menjadi ini menjadi itu terus-terusan menjadi-jadi.
Jiwaku lelah. Memenuhi harapan manusia yang tak tahu mana akhir dari arahnya.Â
Aku resah. Menjadi kan diriku seperti dirinya. Mirip tapi tak sama,sama namun berbeda.Â
Hai kau ekspektasi, sulit sekali memenuhi dirimu. Sehingga aku harus berubah-ubah menjadi semu. Tak jelas Mana yang setengah mana yang satu. Hanya mengikuti jalan yang tak menentu.Â
Berkatmu. Aku tak mengenali aku. Batinku tak mengenali ragaku. Jiwaku rasanya enggan untuk satu. Memaksakan kemauan yang bukan dari diriku.Â
Hai kau ekspektasi,berkatmu hidup sederhanaku berubah menjadi gaya-gayaan. Tabungan berubah menjadi hutang piutang. Berharap dapat diagungkan dan menjadi hal yang dapat membuat takjub, malah menjadi seorang yang memaksakan dan terlalu ujub.Â
Beban ekspektasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H