Mohon tunggu...
Anugrah YusufAvriarno
Anugrah YusufAvriarno Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa prodi teknologi produksi dan manajemen perikanan budidaya

Keberuntungan berpihak pada orang yang berani

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan dan Mengapa Kita Harus Cepat Mengakhiri Penyebaran Virus Ini

12 Juli 2021   12:42 Diperbarui: 12 Juli 2021   13:04 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kapan terjadinya covid-19?

Covid-19 terjadi pada akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan sebuah penemuan virus terbaru yang berasal dari Hubei, China. Virus tersebut dikatakan berbahaya dan penyebarannya begitu cepat. Menurut Eman Supriyatna, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendeklarasikan wabah coronavirus 2019-2020 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada 30 Januari 2020 lalu berlanjut menjadi Pandemi pada 11 Maret 2020. Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020, namun kasus tersebut diduga bukan kasus pertama, tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai virus Corona telah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari 2020.

Kenapa dinamai dengan Covid-19?

Menurut organisasi kesehatan dunia WHO pada Selasa (11/2/2020) mengumumkan bahwa "Covid-19" menjadi nama resmi baru untuk Coronavirus yang pertama kali diidentifikasi di China pada 31 Desember 2019. Pengumuman itu diungkapkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia memberikan penjelasan tentang asal-usul nama tersebut, yaitu bahwa "co" berarti "corona", "vi" untuk "virus", dan "d" untuk "disease (penyakit)". Nama itu telah dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan, atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan dan menghindari stigmatisasi.

Bagaimana Dampak Yang Ditimbulkan Virus Ini Di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa?

Saat ini dunia sedang dikacaukan oleh wabah virus covid-19. Pemerintah Indonesia sudah mengambil kebijakan untuk memutus rantai penularan covid-19. Kebijakannya adalah memprioritaskan keselamatan rakyat dengan beraktivitas dari rumah. UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari dasar-atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi seluruh dunia.

Indonesia juga meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, hal tersebut membuat pemerintah membuat alternatif lain untuk proses pendidikan dengan cara belajar jarak jauh. Penerapan pembelajaran online nampaknya tidak menjadi kendala bagi instansi pendidikan yang sudah menerapkan atau memiliki sistem akademik online tetapi menjadi masalah untuk instansi pendidikan lain yang belum memiliki sistem akademik tersebut. 

Di level pendidikan dasar sampai atas penerapan pembelajaran online juga mengalami kendala. Murid dari keluarga yang tidak memiliki akses internet bahkan smartphone akan ketinggalan pelajaran ketika materi yang disampaikan melalui aplikasi pembelajaran yang ada, menanggapi masalah tersebut sebisa mungkin pihak sekolah memberikan kebijaksanaan dengan melakukan peminjaman smartphone untuk murid yang kurang mampu.

Dampak lain yang dirasakan oleh murid yang belajar di rumah adalah tugas yang banyak dan pada saat yang sama mereka dituntut untuk memahami pelajaran dengan cepat. Meskipun diberikan waktu untuk bertanya tetapi ini tidak seefektif ketika para murid bertanya langsung, dikarenakan pada saat proses belajar langsung para guru dapat menjelaskan konsep dari materi yang disampaikan secara detail. Belajar dari rumah juga membuat siswa tidak fokus dengan pelajaran dikarenakan mereka menggunakan smartphone yang bisa digunakan untuk membuka aplikasi lain pada saat proses belajar. Dengan belajar dari rumah, orang tua dituntut untuk memaksimalkan perannya dalam mendampingi putra-putrinya terutama jika mereka masih usia sekolah dasar.

Ini juga mempengaruhi pada saat para pelajar harus melakukan praktek, sulit untuk melakukan praktek jika proses belajar masih dilakukan secara online dikarenakan bahan untuk praktek biasanya ada yang sulit didapatkan di toko-toko. Ketika ada praktek yang menggunakan suatu software mungkin itu bisa saja bagi yang memiliki alat yang memadai tetapi untuk pelajar lain yang memiliki device yang sudah tua akan tetap sulit. Tidak sedikit juga pelajar yang kesulitan dalam menghadapi praktek. Sehingga para pelajar sulit untuk mengikuti proses praktek dengan baik.

Mengapa Kita Harus Cepat Mengakhiri Penyebaran Virus ini Untuk Masa Depan Bangsa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun