Mohon tunggu...
Anugrah Fitria Berliannanda
Anugrah Fitria Berliannanda Mohon Tunggu... Konsultan - Dinas Sosial KBPP Kabupaten Pemalang

Saya adalah orang yang sangat energik yang penuh dengan keingintahuan untuk belajar dan bekerja dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Lakukan Upaya Preventif Kekerasan Seksual di Lingkungan, PUSPAGA Kabupaten Pemalang Gelar Webinar Kedua

24 Desember 2024   10:42 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:42 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer Kelas PUSPAGA #2 (Sumber : Dinsos KBPP Pemalang) 

Pemalang, 14 Desember 2024. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) menggelar webinar kedua dengan tema Kekerasan Seksual (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat). Webinar yang dilaksanakan lewat platform Zoom Meeting ini diikuti oleh kurang lebih 22 peserta dari berbagai latar belakang berlangsung selama 2 jam. Webinar yang mengundang 3 narasumber yang memiliki background berbeda menjadi magnet tersendiri untuk menarik para peserta. Narasumber pertama yaitu  Arsyilla Guntur sebagai Ketua Forum Anak Kabupaten Pemalang. Narasumber kedua yaitu Anugrah Fitria Berliannanda, S.Tr. Sos, seorang pekerja sosial professional. Narasumber ketiga yaitu Triyatno Yuliharso, S.IP., M.P. yang berprofesi sebagai Kabid PPPA di Dinsos KBPP Kab. Pemalang.

Webinar dimulai pada pukul 19.30 WIB dibuka oleh host, Dede Nadyanah, S.I.P, Penelaah Teknis Kebijakan. Nadya pertama kali langsung menyapa para peserta yang sudah hadir di Zoom Meeting, kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama untuk kelancaran acara. Opening speech dari Kepala Bidang PPPA Bapak Triyatno Yuliharso, S.IP, M.P. Dalam sambutannya, Kabid PPPA menyoroti urgensi penanganan kekerasan seksual yang semakin meningkat, terutama di era digital. "Data menunjukkan bahwa kasus kekerasan seksual tidak hanya terjadi di ruang fisik, tetapi juga di ranah daring. Hal ini memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan adaptif, yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan," tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan korban sebagai bagian dari solusi jangka panjang. "Korban tidak hanya membutuhkan perlindungan, tetapi juga dukungan psikologis, sosial, dan ekonomi untuk memulihkan kehidupan mereka. Untuk itu, kami mendorong penguatan layanan terpadu di setiap daerah."Webinar ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan program-program terbaru, termasuk kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan seksual serta pelatihan kepada tenaga pendidik dan tokoh masyarakat dalam mengenali dan mencegah kekerasan seksual.

Kegiatan Zoom Meeting Kelas PUSPAGA #2
Kegiatan Zoom Meeting Kelas PUSPAGA #2

Acara kemudian dilanjutkan paparan dari narasumber. Narasumber pertama Arsyilla Guntur, memberikan penjelasan tentang definisi kekerasan seksual dan bagaimana antisipasi anak ketika terjadi kekerasan. Sedangkan narasumber kedua, Anugrah Fitria Berliannanda menjelaskan tentang faktor penyebab, dampak, penanganan kekerasan seksual, perlindungan hukum untuk korban, upaya pencegahan hingga analisis kasus kekerasan seksual. Narasumber ketiga, Triyatno Yuliharso, S.IP, M.P memberikan penjelasan tentang PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) mulai dari definisi, tujuan, prinsip, langkah pelaksanaan dan hasil yang diharapkan dari adanya PATBM. Acara berlangsung sangat menarik karena peserta juga aktif mengajukan beberapa pertanyaaan, diantaranya bagaimana respon kita sebagai tetangga jika terjadi KDRT dilingkungan kita? Bagaimana cara guru mengajarkan anak dibawah umur untuk tidak menonton video atau foto fulgar di sosial media? Dan bagaimana sebagai seorang kader PPPA memberikan saran untuk calon pengantin yang sudah terkena HIV? Semua pertanyaan dijawab oleh narasumber dimana Anugrah menjawab pertanyaan tentang respon tetangga dengan cara mengetahui terlebih dahulu apakah dalam kejadian tersebut telah terjadi kekerasan, jika benar kita bisa melerai, kemudian laporkan kepada pihak berwenang bisa melalui ketua RT atau RW dan pihak kepolisian, jaga privasi korban. Pertanyaan tentang guru mengajarkan anak tentang meminimalkan konten di sosial media dengan cara menasehati dengan lemah lembut kepada anak (berbicara secara personal) karena anak sebenarnya tidak tahu apa yang mereka lakukan, mereka hanya meniru saja tanpa tau artinya apa, kemudian komunikasikan kepada orang tua tentang batasan menggunakan handphone, mungkin bisa menggunakan handphone pada saat malam hari saja uuntuk belajar atau di saat wekeend. Pertanyaan selannjutnya dijawab oleh Bapak Riyanto, S.E. yang menjabat sebagai manajer kasus di PUSPAGA, beliau menjelaskan respon kader PPPA yaitu bangun kepercayaan kepada pihak terkait, berikan empati dan edukasi tentang HIV jelaskan bahwa HIV adalah kondisi yang dapat dikelola dengan pengobatan antiretroviral (ARV) serta HIV ada stadiumnya, berikan pula dukungan psikososial.

Webinar yang berjalan sangat interaktif ini membuat para peserta merasa senang karena mendapatkan tambahan literasi pengetahuan tentang kekerasan seksual, sebagai bentuk apresiasi, host memberikan hadiah doorprize pulsa senilai 25 ribu rupiah kepada 4 peserta terbaik yang sudah bertanya pada saat webinar berlangsung. Di akhir acara, nadya selaku host mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta webinar yang kemudian ditutup dengan foto bersama di platform Zoom Meeting.

Editor : Anugrah Fitria Berliannanda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun