Mohon tunggu...
Ayahnya Asti
Ayahnya Asti Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang praktisi dibidang pelayanan kesehatan (medis) yang saat ini tengah membina sarana pelayanan Independen di kawasan desa Rempoah, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, mempunyai obsesi ingin memajukan mutu pelayanan terdepan bagi semua lapisan Masyarakat tanpa kecuali, mengingat keprihatinan saat ini dengan pelayanan medis yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya, saya juga mendedikasikan diri saya didunia pendidikan sebagai pengajar di beberapa institusi pendidikan kesehatan di kota tempat saya bekerja dan kota/negara lain, juga sebagai Konseling dan Motivator dibidang Kesehatan pada umumnya. Motto Saya adalah Hidup Sehat itu dimulai dengan Kesehatan Pikiran, Fisik, Mental, dan Lingkungan yang diawali dari Rumah, Smart Health from home including Mind, Body, Soul and Environment.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Impossible Menjadi I'm Possible

7 Juni 2009   14:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:05 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada artikel terdahulu saya sudah menuliskan semua kegundahan hatiku sehubungan dengan rencana saya dan keluarga untuk mengadopsi putri angkat kami yang baru yang bernama Indah Sriastuti, seorang gadis cilik yang berparas sangat cantik berusia 9 tahun, yang kutemukan secara tidak sengaja saat saya akan berangkat ke kantor dengan sangat tergesa gesa dan tidak sempat sarapan pagi, namun dibalik ketergesaanku ini ada sebuah anugerah yang tak pernah kuduga datangnya dari Sang Khalik, dengan mempertemukan saya dengan gadis cilik ini di sebuah pemakaman umum tempat Mama kandungnya di makamkan setelah beberapa hari wafat, dan saat itu adalah hari ulang tahun Mamanya Indah dan hari itu juga adalah hari ulang tahun Istriku tercinta, dan semua ini benar benar sebuah anugerah yang tidak dapat dinilai dengan apapun.

sungguh sebuah kebahagian buat Saya,Istriku dan Putra tunggalku si kecil Mohammad Amar Radithya 5 tahun, dengan kehadiran sang peri cantik ini, kehidupan keluarga kami diisi dengan keceriaan yang sangat membahagiakan, seperti halnya di minggu pagi ini, kami sekeluarga sengaja pergi ke sebuah mall di kota kami yang cukup besar untuk ukuran Purwokerto, bernama Moro, dengan sangat riangnya si kecilku Amar sudah siap sedari pagi dan meneriakkan, “ Ayo ayah cepat, kita segera berangkat…ade sudah lapar nih!, ingin makan bubur ayam kesukaan ade di depan Moro “, begitupun putri kecilku Indah yang begitu sangat cantik sekali setelah didandani bundanya dengan gaun berwarna putih bernuansa pink, dengan rambut panjangnya yang digerai kebelakang dilengkapi dengan bando sewarna dengan gaunnya, sungguh saya tidak percaya kalau penampilan putri kecilku ini persis boneka Barbie yang sangat cantik dengan wajahnya yang bulat oval dan kulitnya yang putih bersih, membuat yang melihatnya tak yakin kalau anak gadis cilik ini telah di sia-siakan alias ditelantarkan oleh Papa kandungnya sendiri setelah menemukan wanita lain dan pergi entah kemana.

Dan pagi itu sekitar pulul 10.20 WIB, kami semua tiba di pusat perbelanjaan Moro yang terkenal dikota kami, tujuan pertama kami adalah langsung menyerbu kedai bubur ayam yang memang setiap minggu pagi pasti dipadati pengunjung, dengan sigap dan kelincahannya si kecilku Amar mengambil posisi duduk yang cukup strategis, alangkah riangnya suasana pagi itu, melihat kedua putra putriku bercengkrama riang sambil menunggu pesanan bubur ayam yang hangat hadir di meja kami, setelah semuanya kenyang dengan sarapan pagi ini, acara kami lanjutkan dengan langsung memasuki mall untuk mulai berbelanja semua kebutuhan putri kecilku yang baru ini, seraya kuberbisik ke telinga Istriku untuk membelikan semua kebutuhan si cantik ini, mulai dari kebutuhan hariannya dan keperluan sekolahnya, namun si kecilku Amar tak mau kalah dengan kakak barunya, iapun sibuk berlari kesana kemari mencari kebutuhannya sendiri sesuai keinginannya. Ya…inilah kegiatan kami di minggu pagi ini, sebuah prosesi kebahagiaan yang belum kami pernah alami sebelumnya, walau hampir setiap minggunya kami pasti berjalan jalan bertiga ketempat tempat yang biasa kami kunjungi, namun saat ini sangat berbeda sekali, dengan kehadiran si peri cantik kami yang baru, sambil berkata dan berdo’a di dalam hati, Alhamdulillah ya Allah SWT, atas semua yang sudah Allah berikan hari ini, semoga akan tetap kami rasakan seterusnya, Amien.

Tapi kekuatiranku belumlah sirna, bila mengingat kendala yang hadir dihadapan kami seperti yang sudah disampaikan oleh pengacara keluarga kami, perihal kemungkinan adanya kendala dalam proses pengadopsian itu, mengingat syarat yang harus dipenuhi yaitu persetujuan Papa kandungnya Indah, agar setuju kalau putrinya kami adopsi, namun hingga saat ini, kami belum menemui titik terang tentang dimana keberadaan Papanya Indah yang sudah pergi entah kemana dan meninggalkan Indah dan Mamanya selama kurang lebih satu tahun.

Dalam kegundahanku saat itu, tiba tiba aku berjumpa dengan seorang sahabat lama yang bernama Irwin di area pusat perbelanjaan itu, sambil memerintahkan ke bundanya Amar agar terus mencari semua kebutuhan kedua anak kami, biar saya ngobrol dengan sahabat lama ini, tanpa ku sadari saya menceritakan semua kegundahanku ini pada sahabat lamaku ini, yang kebetulan ia seorang Pendeta di sebuah gereja Advent di sekitar Moro yaitu GAP yang letaknya tak jauh dari pusat perbelanjaan tersebut, rupanya sahabatku ini baru usai memimpin peribadatan di gerejanya dan menyempatkan diri mencari sesuatu di pusat perbelanjaan itu, makanya kami berjumpa disini.

Dari sahabat pendeta ini aku mendapatkan sebuah pemikiran dan pencerahan yang sangat membuatku semangat sekali, dan mengembalikan semua kesadaranku akan besarnya kekuasaan Tuhan Allah SWT, yang menurut sahabat ini, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, kalau Allah sudah berkehendak.

Impossible Is Nothing for Allah. Itulah ucapannya yang sangat jelas kudengar langsung dari mulutnya. Hal yang terbesar yang sering kali menghalangi sesuatu terjadi dalam kehidupan kita adalah ketidakmungkinan.Ketika kita mendengar Firman Tuhan, dalam pikiran kita langsung terbayangkata "Impossible". Musuh iman terbesar dalam kehidupan kita bukanlah iblis, bukan orang lain melainkandiri kita sendiri. Tuhan Yesus berkata, “ bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya “. Itulah Nasehat berikutnya yang kudapati dari sahabat lamaku ini, Walaupun tidak seiman dengaku, namun semua perkataannya dan nasehatnya sudah membuatku tersadar, bahwa kita masih mempunyai Allah yang sangat mengasihi hambaNya, manusia punya rencana, tapi keputusan terbesar tetap berada di tanganNya. Inilah keyakinan yang ada pada diriku saat ini, Saya yakin pastilah Allah SWT tidak pernah tidur, dan Allah pasti akan membantuku disetiap kesulitanku.

Bahkan diakhir pembicaraan kami dan saat kami berjabat tangan saat akan berpisah, sahabatku ini berkata lagi, “ Dokter….., anda orang yang hebat, tangguh dan jujur ", kemana Anugra Martyanto yang kukenal dulu yang tak pernah menyerah menghadapi apapun, seberat apapun yang anda hadapi pasti akan anda hadapi dengan keteguhan hatimu, masa dokter tidak ingat semboyan hidup dokter saat kita masih sekolah dulu, dan ini yang sudah membuatku seperti saat ini, karena saya selalu teringat kata kata dokter yang dokter sampaikan saat saya dahulu menghadapi kesulitan hidup saya, dokter pernah mengatakan, “ Buatlah Impossible menjadi I'm possible bagimu Irwin !!! “. Tersentak sekali saya mendengar teguran itu, yang mengingatkanku pada ucapanku dahulu sewaktu kami masih sekolah, dengan sedikit malu, kupeluk sahabatku ini sebagai tanda terharu dan ucapan terima kasih atas semua kebaikannya dengan kembali mengingatkanku atas sebuah semboyan hidup yang pernah kuyakini itu.

Ya…inilah sebuah pelajaran lagi yang kudapati dari perjalanan hidupku dan sangat ku yakini, bahwa “KESADARAN” ini pastilah datangnya dari Allah SWT, melalui pertemuanku dengan sahabat lamaku ini disaat sekolah dahulu.

Wahai para sahabat dan pembaca yang budiman, dari semua yang saya tuliskan ini adalah sebuah pelajaran yang dapat kita petik hikmahnya, bahwa apa yang kita rasakan atas sebuah keraguan dan kegundahan hati, janganlah menjadikan diri kita merasa tertekan, serahkan dan pasrahkan kepada Sang Pemilik Hidup ini yaitu Allah SWT, Yakinlah itu !

Impossible menjadi I'm possible

Salam Sehat dari saya, Anugra Martyanto di Purwokerto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun