Mohon tunggu...
Ayahnya Asti
Ayahnya Asti Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang praktisi dibidang pelayanan kesehatan (medis) yang saat ini tengah membina sarana pelayanan Independen di kawasan desa Rempoah, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, mempunyai obsesi ingin memajukan mutu pelayanan terdepan bagi semua lapisan Masyarakat tanpa kecuali, mengingat keprihatinan saat ini dengan pelayanan medis yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya, saya juga mendedikasikan diri saya didunia pendidikan sebagai pengajar di beberapa institusi pendidikan kesehatan di kota tempat saya bekerja dan kota/negara lain, juga sebagai Konseling dan Motivator dibidang Kesehatan pada umumnya. Motto Saya adalah Hidup Sehat itu dimulai dengan Kesehatan Pikiran, Fisik, Mental, dan Lingkungan yang diawali dari Rumah, Smart Health from home including Mind, Body, Soul and Environment.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dukun Cilik Ponari

18 Februari 2009   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:19 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak mengenal Ponari yang sangat fenomenal? Lalu bagaimana pendapat anda tentang fenomena ini ?

Ini memang sebuah PE-ER (baca Pekerjaan rumah ) yang cukup memprihatinkan kita semua, saya selaku dokter yang juga sebagai unsur pelayan kesehatan cukup prihatin yang juga membuat saya secara pribadi merasa bersalah, jelas ini dikarenakan keadaan yang sangat memperihatinkan untuk kalangan medis kita.

Cukup wajar bila para pemirsa media informasi berfikir bahwa hal ini terjadi karena begitu mahalnya biaya pengobatan dinegeri ini dan tidak kalah pentingnya kepedulian pelaku pelaku pelayan medis dan para medis kepada masyarakat yang memerlukannya, antara lain dalam kecepatan dalam pelayanan, perhatian yang melibatkan simpati dan empati.

Ssifat Komersial yang berlebih ( ada uang pasti ada pelayanan ) dan lain- lainnya pasti masih banyak kalau kita uraikan, dan yang pasti bila bapak kedokteran kita masih hidup pastilah Hipocrates akan menangis bila melihat ajaran luhurnya sudah dibelokkan oleh pelaku pelaku medis yang ada saat ini di jaman yang sudah sulit ini.

Saya cuma memhimbau saja, terutama teman teman sejawat saya, cobalah anda dalam bekerja melayani si pesakit gunakan hati NURANI, pasti bila kita melibatkan hati nurani, semua fenomena yang ada seperti Ponari ini tidak akan muncul, dan ironisnya seorang anak yang bernama Ponari saja menggunakan hati nuraninya dalam mengobati pasiennya, tapi sebaliknya Seorang Dokter, harus dipanggil dulu bila pasien membutuhkannya, Sebuah CERMINAN HATI.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun