***
Awan...
Putih-putih melambai terserak berarak
Menghias pucuk-pucuk kemarau
Sekali waktu berpegangan saling mendekap
Jadilah ia laksana payung semesta
Tatkala panas mencoba menggores kulit
Awan...
Dia adalah sepatah kata yang diam
Sementara di sini kita sudah lama menanti
Sebuah lagu tentang hujan
Bilakah ia mendendangkan tik tik tik tik
Sirami, basahi, padamkan panas dan bara
Iya...
Negeri ini memanas panas panas panas
Bumi ini membara bara bara bara
Bicaralah! Jika tak ingin berdendang
Jangan diam seribu aksara
Kabarkanlah keadaan langitmu di atas sana
Bagilah setetes damai negerimu
Kisahkan tentang sungai-sungai firdaus
Sebab di sini sungai telah tercemar sampah ambisi
Kisahkan tentang gunung-gunung di surga
Karena di sini gunung telah tertutup asap benci dan serakah
Ceritakan dengan cinta bukan dengan kemunafikan
Bukan dengan sihir dan kebohongan
Dan mohon jangan katakan kalau di langit juga kacau
Atau berkata bahwa September Memang Begitu
Akhhh...
***
(Anugerah Os)
Lembah Permai, 2209 2015
Sumber Illustrasi : Di sini
Baca juga : September Memang Begitu (1)