Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Petani

17 Mei 2014   17:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : ANUGERAH OETSMAN

Karena burung tak berdiam diri menanti rezeki Karena semut tak hanya berkerumun dan melamun Karenanya aku tak mau berpangku tangan, berpanjang angan Kepada padi yang menjuntai semangatku menuai

Tapak kaki yang tebal berjalan menyusuri setapak Caping lebar bertengger di kepala lindungi muka yang ceking Cangkul di pundak menenteng bekal dalam bakul

Pada hujan yang melimpah tanahku terberkahi Sirami padi, siramlah biarkan tumbuh melambai Walau terik matahari kerja pantang surut dan lari Merapah sawah, membasmi hama yang menghantui

Hiruk pikuk negeri tentang korupsi, tentang penjara dan politisi Jangan meracuni, hidupku biarlah begini… aku tak mau terkontaminasi Burung yang berkicau, sungai yang teduh, jadi teman sejati… alami Dan orang-orangan sawah jadi mainan yang sangat berarti

Kepada padi yang menjuntai semangatku menuai Panen tiba musim berganti, berharap untung kali ini tak lagi gigit jari Saatnya menikmati jerih letih, menanti musim tanam datang kembali

Karena burung tak berdiam diri menanti rezeki Karena semut tak hanya berkerumun dan melamun Karenanya aku tak mau berpangku tangan, berpanjang angan Kepada padi yang menjuntai semangatku menuai

***

Bulukumba, 17 Mei 2014 Saatnya Panen

Sumber Illustrasi : Di sini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun