***
Pematang yang rapuh
Air enggan berlabuh
Tanah-tanah mengaduh
Tiada yang mau bertumbuh
Lembu pun tak kuasa melenguh
Rumput-rumput hijau telah melepuh
Padi-padi tampak seperti angkuh
Mendongak tak lagi merunduk jatuh
Basah semata dari bulir-bulir peluh
Basah semata dari air mata yang luluh
Pak tani dan harapan yang menjauh
Pak tani hanya bisa duduk bersimpuh
Dan menanam Tuhan dalam hati Ia tumbuh
Kembalikan hidup sirnakan kesah keluh
***
Makassar, 0908 2015
Di terik Agustus
(ANUGERAH OETSMAN)
Sumber Illustrasi : Di sini
Baca Juga :
Air mata kemarau api (1)
Air mata kemarau api (2)