Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Jurkam] Jujur Manikam

6 Januari 2017   10:53 Diperbarui: 6 Januari 2017   11:00 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://25.media.tumblr.com/tumblr_mar2iiOU871rofon9o1_500.jpg


***

Sepasang matamu lahir dari cermin kebeningan
yang lantas beradu pantul dengan megah dunia
Kedip matamu adalah sejuk yang menikam
berayun-ayun pada dua sisi, ya atau tidak, benar atau salah
atau sekali waktu terbentur pada asli atau imitasi

Pada kedip yang menghunjam
menghela kuat nafasmu
Menghembus terbangkan kebohongan apapun

Perihal dunia yang tersenyum palsu
adalah ironi sepasang matamu
Senantiasa tertiup-tiup angin penghalal segala
tetapi takkan padam

Sebelumnya matamu seperti mata ibu yang melahirkannya
pesona manikam
Setiap kali matamu bicara
memancarkan  tulusnya cinta
Mata yang menyimpan surga
Sesudahnya
tetap sama
Sebagai bukti ia dari rahim suci
Sepasang matamu
mata yang jujur

***  

Teratai Senja, 5.1.2017

(Anugerah Os)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun