Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Hujan di Hari Minggu

12 April 2015   13:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://4.bp.blogspot.com/-W6rXVMvJD_M/UQ31rV1I9DI/AAAAAAAAASw/57P-jtSHNYw/s1600/hujan.jpg

***

Hujan turun, masih seperti kemarin. Hujan tetap turun, meski begitu tidak menghalangi cinta, kawin dan beranak. April masih basah, basah yang menumbuhkan. Bersoraklah benih di ladang Pak tani, dan bebungaan bersama kenangan itu ikut bersemi bermadu. Hadirmu bangkitkan asa akan bahagia yang tak lagi semu.

Langit bermendung kelabu. Sudah ia jadi penanda akan kedatanganmu. Tak peduli hari ini hari Minggu. Reda yang harus ditunggu, sebab terlanjur sudah tidak sedia payung. Sampai kapan harus menunggu, sementara waktu terus saja berlalu. Ada janji yang sudah diramu, ada hati yang ingin bertemu.

Sepatu hitam ini telah disemir mengkilap, tetapi karena engkaulah manja yang merengek telah mengubahnya menjadi coklat melumpur. Padahal baru saja kemarin, saat-saat rewelmu yang meronta di zebra cross itu, pun telah membuat lepek kemeja coklat bergaris-garis hitam kesayanganku.

Hari ini di balik tirai bambu, samar dari jauh melihat jalanan yang berzebra itu hilang tenggelam karena luapan comberan,menyisakan sepasang muda-mudi yang mengerutkan kening berpayungkan punggung tangannya nekat menyeberang menyibak-nyibakkan genangan hitam itu.

Ada pemandangan lain di sana, tentang penjaja jasa. Dari bocah dan tua renta yang menawarkan payung, sampai lelaki bertattoo yang mengatur kendaraan, membantu agar tak tergelincir masuk got. Dan lagi berkah itu darimu, memberi hidup berharap badai jangan cepat berlalu.

Kini dia telah duduk di hadapanku. Sama-sama basah, memesan segelas susu coklat dan segelas kopi hitam. Derai senyum dan rintik tawa kemudian saling berselingan. Meyakinkan bahwa engkau ternyata memang bukanlah penghalang, dan rindu itupun tak lagi membelenggu.

***

Makassar, 12 04 2015

Hujan di hari minggu (Anugerah Os)

Sumber Illustrasi : Di sini

Baca juga :

Kutemukan kata dalam sebaris hujan #4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun