***
Sepasang matamu lahir dari cermin kebeningan
yang lantas beradu pantul dengan megah dunia
Kedip matamu adalah sejuk yang menikam
berayun-ayun pada dua sisi, ya atau tidak, benar atau salah
atau sekali waktu terbentur pada asli atau imitasi
Pada kedip yang menghunjam
menghela kuat nafasmu
Menghembus terbangkan kebohongan apapun
Perihal dunia yang tersenyum palsu
adalah ironi sepasang matamu
Senantiasa tertiup-tiup angin penghalal segala
tetapi takkan padam
Sebelumnya matamu seperti mata ibu yang melahirkannya
pesona manikam
Setiap kali matamu bicara
memancarkan  tulusnya cinta
Mata yang menyimpan surga
Sesudahnya
tetap sama
Sebagai bukti ia dari rahim suci
Sepasang matamu
mata yang jujur
*** Â
Teratai Senja, 5.1.2017
(Anugerah Os)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H