Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ulat Bulu di Pucuk Hijau Kekuasaan (2)

17 September 2014   04:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : ANUGERAH OETSMAN

***

Ulat-ulat bulu berayun merayap rapat
Rapat-rapat merayap mencari posisi tepat

Bisik-bisik membisik pada siapa bulu kan ditancap
Pada mereka yang menolak memberi tempat hinggap

Tabrak sana tabrak sini unjuk gigi unjuk bulu
Sana gatal sini gatal terimbas efek ulat bulu

**

Sebelum sayap kemarau menampar daun pucuk
Sebelum gemuruh angin panas menyapu tampuk
Sebelum pucuk daun meranggas gugur dan lapuk

*

Ulat-ulat bergelayut berkerumun di dahan merunduk
Menolak mundur sebelum musuh teracuni bulu tertusuk
Meracuni sekujur tubuh penguasa tampuk menggaruk

**

Di hijaunya pucuk kekuasaan
Bersemayam keangkuhan
Jika tidak sejak permulaan
Merintis jalan kebenaran
Maka tiada kan hilang kesan
Semua salah akan jadi kenangan

Hingga hujan kembali merangkai tajuk
Melukis mengisi warna hijau pucuk
Jika ingin rimbun hijau tetap terbentuk
Siramlah ia dengan kepastian bukan janji muluk
Basmi ulat bulu berjatuhan takluk terpuruk
Agar gatal tak berkepanjangan membusuk

***
Bulukumba, 1609 2014
Sumber Illustrasi : Di sini

Baca Juga :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun