Buah cinta biasanya diidentikkan dengan buah hati, bisa berarti pula kesayangan. Bahkan ada yang kemudian membuat istilah sepertibuah cinta sejati ataupunbuah cinta terlarang.Tapi adakah buah cinta yang sebenarnya? Ternyata memang ada, dan rupanya tumbuh subur di daerah Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba.
[caption id="attachment_356643" align="aligncenter" width="370" caption="Love Fruit"][/caption]
…tolong carikan informasi tentang tanaman buah namanya Love Fruit (nama di dunia pasaran umum) buahnya bentuk hati. kalau di Bulukumba namanya pengka-pengka… Sederet pesan ini dari seorang dosen saya yang selanjutnya memberikan informasi lewat telepon bahwa buah ini terkenal dengan nama buah cinta dan adanya hanya di Tanjung Bira Bulukumba. Menyebut kata ‘hanya’ menjadikan pesan ini semacam tugas khusus untuk saya sebagai orang Bulukumba. Padahal meskipun demikian, nama Love Fruit atau buah cinta itu juga masih asing bagi saya dan baru dengar pula dari penjelasan Pak Dosen.
Karena tugas penting dari dosen itulah dan berbalut rasa penasaran, Saya mulai berburu informasi tentang buah tersebut. Pastinya cara cepat pertama adalah googling meski bukan tak mungkin Pak Dosen juga sudah searching dan mencari tahu sebelum menghubungi saya.
Dengan memasukkan kata kunci ‘buah cinta love fruit’ di google, didapat ribuan hasil, namun yang membahas secara khusus hanya ada 1 atau 2 artikel saja, bahkan di pencarian gambar hanya menampilkan sekitar 10 gambar buah yang dimaksud. Tetapi, paling tidak gambaran tentang buah cinta ini sudah ada, walau di beberapa gambar lain buah cinta yang dimaksud mengarah pada buah strawberry.
[caption id="attachment_356645" align="aligncenter" width="442" caption="Buah yang masih muda berwarna hijau"]
Selanjutnya coba tanya seorang teman yang berasal dari Bira, ternyata tak tahu atau kenal dengan buah cinta atau buah pengka-pengka itu. Pada seorang ibu warga Bira, akhirnya dapat sedikit informasi tentang buah pengka-pengka. Katanya tanaman ini semacam tumbuhan liar yang tumbuh di pesisir sepanjang Pantai Bira tepatnya di sela-sela bebatuan, buahnya berbentuk pengka*, jika sudah masak berwarna merah dan rasanya manis. Buah ini bisa menjadi pelepas dahaga warga Desa Bira pada saat mencari kayu bakar atau sepulang dari melaut.
Informasi si ibu tadi menggugah rasa ingin tahu saya yang lebih besar tentang wujud buah ini, dan akhirnya dengan semangat juang tinggi saya pun berangkat ke Bira dengan tujuan berburu buah cinta, tepatnya pada hari Sabtu sore tanggal 30 Agustus 2014. Setelah tiba di Bira, saya bertanya dulu di mana tanaman ini biasa tumbuh. Rupanya jawaban dapatnya lagi-lagi dari seorang ibu yang tinggalnya di dekat Pantai Bira. Alhamdulillah, pucuk dicinta ulam tiba, si Ibu berkenan mengantar ke tempat buah cinta tumbuh. Yesss…
[caption id="attachment_356646" align="aligncenter" width="442" caption="Si ibu menunjuk ke arah dinding batu yang banyak ditumbuhi tanaman buah cinta"]
Dengan mendaki gunung batu, masih dekat dengan pemukiman penduduk, tibalah kami di mana tanaman ini tumbuh liar (belum ada penduduk Bira yang membudidayakan tanaman ini). Setiba di lokasi yang dimaksud, ternyata tumbuhan ini baru berbunga. Sayang. Tapi namanya juga pemburu cinta, hehe. Pencarian buah terus dilakukan dan usaha pun benar-benar berbuah cinta. Ternyata ada juga pohon yang berbuah walaupun buahnya satu dua (menurut si ibu jika berbuah, bisa sangat lebat). Buahnya terlihat unik menggantung bak gambar 'love' terbalik.
Karena hari sudah mulai agak gelap, si Ibu pamit dan tentunya saya tidak lupa mengucapkan terima kasih. Saya sendiri meneruskan jepret-jepret si buah cinta, sekalian petik untuk dibawa pulang.
[caption id="attachment_356652" align="aligncenter" width="442" caption="Tanaman buah cinta yang tumbuhnya di sela-sela batu"]
[caption id="attachment_356648" align="aligncenter" width="442" caption="Bunga-bunga buah cinta"]
[caption id="attachment_356656" align="aligncenter" width="442" caption="Inilah buah cinta !"]
Tinggi pohonnya sama dengan pohon cabai, tetapi ada pula yang mencapai tinggi sekira 2 meter dengan diameter batang kira-kira 8-10 cm.Daunnya hijau dan sangat rimbun, padahal musim sudah kemarau dengan panas yang ekstrim.
[caption id="attachment_356657" align="aligncenter" width="442" caption="Daun-daun buah cinta"]
Daunnya sepintas mirip dengan daun sirsak, tetapi jika diamati lebih dekat persis sama dengan daun kamboja (adenium). Jika daun yang masih hijau itu dipetik, akan mengeluarkan getah berwarna putih dan lengket.
[caption id="attachment_356644" align="aligncenter" width="442" caption="Buah, daging dan biji "]
Berbiji besar dan dagingnya sedikit (tipis), daging buahnya berwarna agak kekuningan, rasanya manis dan sedikit mengandung air.