Bingung saya setiap kali ditanya begitu. Saya menulis di beberapa blog saya dan beberapa tempat. Sebagian tulisan saya tertampung di agregator saya (antyo.rentjoko.net). Buat apa sih ngeblog? "Seneng aja. Kalo lagi sempat dan ingat, lagian mood cocok, ya nulis," jawab saya. Klise. Hanya mengulang yang sudah-sudah. Dapet duit ya? "Nggak. Eh, belum." Oh, karena sekarang bukan pekerja media lantas kehilangan lahan? "Nggak juga. Waktu masih kerja di media, saya sudah ngeblog, lebih dari satu kok." Cari ketenaran? "Nggak juga. Nggak ada cita-cita lagian nggak bakat tenar. Dulu malah saya ngeblog pakai nama samaran dan foto palsu." Aha! Pasti kecanduan! Ya kecanduan nulisnya, ya kecanduan panen komentar?"Mungkin. Tapi ada kok blog saya yang sepi pengunjung dan fakir komentar. Saya tetep nulis. Kalo lagi angot sih." Oh, lantas kenapa isi setiap blog itu berbeda? "Satu keranjang nggak cukup, masa ketika ada beberapa keranjang isinya sama semua." Hmmm jadi apa dong kok masih ngeblog, padahal sekarang zamannya Twitter dan Facebook? "Lho saya juga nge-tweet, tapi nggak rutin aktif. Saya juga nulis Notes di FB, tapi sekarang malas." Dari tadi kok nggak kejawab soal alasan ngeblog. Apa dong? "Gini dah. Saya ngeblog untuk merawat ingatan yang semakin memudar. Saya ngeblog untuk berlatih menulis. Saya ngeblog untuk berbagi apa yang lihat, dengar, alami, dan jumpai. Emang sih seringkali nggak penting." Apa lagi? "Terus terang, blog itu mendokumentasikan curahan isi hati dan tuangan isi benak. Kalo saya simpen di hard disk, atau di server yang tertutup bagi publik, saya nggak pernah dikoreksi oleh orang lain." Lantas kenapa bikin agregator segala? Biar gaya ya? "Agak sih. Tapi agak gaya itu bukan tujuan. Cuma manfaatin hosting yang sekian lama nganggur, soalnya buat mail server. Lebih dari itu, agregator mempermudah saya mencari jejak tulisan, dan mempermudah beberapa teman, terutama yang pake RSS reader." Kapan pensiun dari blog? "Nggak tahu. Ada saran kapan gitu?"
