Mohon tunggu...
Ervy R
Ervy R Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sesejuk Embun Pagi dan Sehangat Mentari | ervyanti.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gimana Rasanya Tulisan Di Copas?

9 Mei 2014   05:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13995611461664713151


Apaaaaa…. Tulisanku di copas??? Mungkin ini kalimat pertama yang akan keluar dari mulut kita saat dapat kiriman link dari teman sambil mencak-mencak tidak karuan atau cakar-cakar dinding (issh lebay) hohoho….

Teringat dengan kasus copas dari pemilik blog PKS Piyungan, waktu itu saya cuma berpendapat dalam hati emang kenapa sih kalau tulisannya dicopas oleh orang lain? Bukankah hal tersebut malah menguntungkan kita sebagai penulis karena tulisan kita dipromosi secara gratis tanpa perlu dibayar.

Namun ceritanya akan lain jika kita mengalaminya sendiri lho. Awalnya seorang teman kirim link untuk mengecek tulisan dalam blog tersebut. Dan walhasil saya terkagum-kagum dengan isi tulisannya, eits… tapi tunggu dulu, setelah saya cek kata per kata saya teringat dengan tulisan yang pernah saya posting sekitar satu tahun yang lalu, dan what??? Ini kan tulisan saya di kolom Muda Kompasiana tahun lalu.

Kendati link tulisan saya ditampilkan tapi tetap aja perasaan pertama adalah shock, gimana tidak shock dalam pikiran saya meng-copas tulisan orang lain tanpa menyebut nama mulai dari awal sampai akhir adalah pencurian intelektual. Tapi itu cuma sekitar 5 menit. Perasaan selanjutnya adalah senang (lhoo...) yah tidak nyangka aja tulisanku dishare ke blog pribadi orang lain dan itu adalah salah satu bentuk apresiasi buat tulisanku. Dan harapan saya tulisan tersebut bisa menginspirasi teman-teman maya lainnya yang mungkin saja tidak berteman di blog keroyokan sekelas kompasiana, hmm...

Meski demikian saya tetap memberikan pengecualian buat copas mengcopas tulisan fiksi, karena menurut saya tulisan fiksi memerlukan daya nalar yang tinggi dari penulis, imajinasi yang luar biasa mulai dari pemilihan diksi, peracikan kata-kata dan penciptaan konflik, dan itu murni hasil pemikiran dari sang penulis. Berbeda dengan tulisan non fiksi, yang secara umum ada fakta yang ingin kita sampaikan pada pembaca, dan semakin banyak yang share semakin bagus.

So, gimana rasanya tulisan dicopas? Rasanya deg-deg serr, serasa kita ini sudah jadi penulis professional, yang tulisan kita dikuntit oleh banyak orang. Eaaa… paragraph terakhir silahkan diabaikan pemirsa.

Vy

Makassar, 8 5 14

sumber gambar: www.putrakomputer.com

Link terkait:

Jika jatuh cinta pada sahabat

Sebuah rasa cinta yang menarik

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun