Ada satu kutipan monolog dari film 3 Idiots yang selalu menggelitik hati saya. Jadi monolog ini muncul ketika Farhan dan Raju melihat pengumuman hasil ujian semester mereka. Saat itu keduanya berada di 2 urutan terakhir.Â
Di saat keduanya sedang bersedih karena kata Raju nama Rancho tidak ada di urutan bawah, Farhan mendengar salah satu teman kuliah mereka yang dijuluki silencer marah-marah karena menduduki urutan kedua. Penasaran, Farhan bertanya kepada Raju siapakah urutan pertama. Dengan tenangnya Raju menjawab, "Rancho."
Dalam kekagetannya, Farhan pun langsung melesat ke papan pengumuman dan melihat sendiri Rancho yang berada di urutan teratas, berbanding terbalik dengan dirinya dan Raju yang ada di urutan buncit.Â
Dari sinilah kemudian Farhan berkata, "Hari ini kami mengetahui satu lagi tingkatan manusia. Jika temanmu gagal, kau akan merasa sedih. Tapi jika temanmu jadi yang terbaik, kau akan lebih sedih lagi."
Dulu mungkin saya masih menyangsikan monolog yang disebutkan oleh Farhan tersebut. Dalam pikiran saya, jahat sekali rasanya jika kita tidak bisa senang atas pencapaian teman sendiri. Namun belakangan saya pun menyadari kalau ucapan Farhan ini ada benarnya. Sedih di sini bukan berarti kita tidak senang dengan pencapaian mereka, namun sedih karena diri sendiri ternyata tidak bisa mencapai hal yang sama dengan pencapaian teman kita itu. Ini bisa berujung pada rasa rendah diri dan kegagalan dalam diri.Â
Selama menjalani hidup ini, jujur tak banyak pencapaian yang saya raih. Ada beberapa pencapaian yang membanggakan seperti ketika saya berhasil menembuskan cerpen saya ke majalah Femina atau ketika bisa menjadi ranking 2 di kelas.Â
Namun di luar dari pencapaian tersebut rasanya tidak ada pencapaian lain dalam hidup saya yang benar-benar wah. Bahkan untuk dunia blog ini juga saya rasanya tertinggal jauh dibandingkan dengan rekan blogger lain yang walau berkenalan dengan blog lebih lambat dari saya nyatanya bisa mengukir prestasi dan bahkan berpenghasilan tinggi dari blog.
Caraku agar tidak terjebak pada rasa rendah diri
Di masa 10 atau 15 tahun yang lalu, saya mungkin merasa enjoy saya dengan kehidupan yang biasa ini. Saya merasa tak perlu meraih prestasi apa-apa karena toh saya sudah cukup puas dengan kehidupan yang ada. Namun semuanya berubah sejak saya berkenalan dengan sosial media. Perkembangan dunia digital membuat saya bisa mengetahui berbagai kisah hidup orang-orang.Â
Mulai dari teman dekat, kenalan, artis hingga mungkin orang yang tidak saya kenal sama sekali. Semuanya seolah berlomba-lomba untuk membagikan cerita hidupnya. Ada yang menginspirasi, ada yang membuat iri dan bahkan ada yang membuat saya merasa gagal. Pada akhirnya, saya pun bisa mengerti bagaimana perasaan Farhan dan Raju saat melihat Rancho menjadi yang terbaik di kelas sementara mereka ada di urutan akhir.