6 Pelajaran dari Kursus Menyetir

Sebelum memulai pelajaran menyetir, biasanya instruktur akan mengenalkan terlebih dahulu komponen-komponen yang ada pada mobil mulai dari pedal gas, kopling, rem dan juga komponen lain seperti klakson, lampu sein dan lain sebagainya. Kita juga pastinya akan diajarkan terlebih dahulu cara menyalakan dan mematikan mobil. Selain itu, jika kita belajar menyetir lewat kursus, biasanya pihak kursus akan menyiapkan mobil yang berbeda setiap harinya untuk dikendarai

Dalam hal menyetir mobil, memang penting sekali untuk mengenali mobil yang akan kita kendarai sebelum menjalankannya. Berbeda dengan motor, setiap mobil pastinya memiliki komponen yang berbeda. Ada yang koplingnya berada di antara tempat duduk dan ada mobil yang koplingnya berada di samping stir mobil. Ada mobil yang memiliki sensor belakang dan ada juga mobil yang tidak memiliki sensor. Tentunya setiap pengemudi perlu melakukan adaptasi terlebih dahulu sebelum mengemudikan mobilnya. Dengan mengenali mobil yang akan dikendarai akan memudahkan pengemudi dalam mengemudikan mobil tersebut. 

 

Berlatih fokus 

Hal kedua yang dipelajari saat belajar menyetir adalah fokus. Bagi mereka yang benar-benar baru dalam memegang setir, mengkoordinasikan antara kopling, gas, rem, dan juga setir bukanlah hal yang mudah. Bisa jadi saat memindah gigi dan mulai menekan pedal gas, fokus kita akan terpecah sehingga mobil akan berjalan ke luar jalur. Lalu bisa juga terjadi saat sedang menyetir, pengemudi pemula kebingungan harus menekan pedal kopling atau rem karena tidak fokus saat mengemudi. Karena itu bagi mereka yang masih pemula dalam hal mengemudikan mobil ada baiknya untuk bisa tenang saat berlatih agar bisa tetap fokus saat menyetir.

 

Jangan ngegas

Saat sudah mulai terbiasa dengan pedal kopling dan diperkenalkan dengan pedal gas, kadang kita mulai merasa sudah cukup berani untuk meningkatkan kecepatan saat menyetir. Tentunya hal ini bukan yang hal disarankan mengingat mereka yang baru belajar menyetir masih belum memiliki kontrol yang baik terhadap laju mobil yang dikemudikannya.

Belum lagi kita juga mungkin masih harus membiasakan diri membedakan antara pedal gas dengan rem. Kadang maksud hati ingin menginjak pedal rem malah keinjak pedal rem yang pastinya bisa membahayakan. Ada baiknya jika masih belajar menyetir kita lebih fokus untuk bisa mengemudi dengan kecepatan stabil ketimbang ingin segera bisa mengemudi dengan cepat. 

Perhatikan sekitar

Saat belajar menyetir, kita juga belajar untuk memperhatikan sekitar lewat kaca spion yang disediakan. Tentunya ada perbedaan saat menyetir mobil dengan mengemudikan kendaraan. Saat mengemudikan kendaraan, mungkin akan lebih mudah bagi kita untuk memperhatikan sekitar karena tubuh kita tidak berada di dalam ruangan dan ukuran motor yang kecil. 

Sementara saat mengemudikan mobil, bisa jadi kita merasa aman-aman saja saat akan melakukan maneuver karena terlindungi oleh badan mobil. Padahal sedikit saja ada gerakan yang tiba-tiba dari mobil kita bisa berpengaruh pada kendaraan atau mobil lain di sekitar. Karena itulah selama belajar menyetir kita juga perlu belajar untuk selalu memperhatikan sekitar lewat kaca spion yang disediakan agar bisa mengemudi dengana aman.

Melatih insting

Hal terakhir yang dipelajari saat kursus menyetir adalah melatih insting kita saat menyetir. Saat mengemudikan mobil, kita terlindung dalam badan mobil sehingga tidak bisa langsung mengetahui jarak kita dengan kendaraan di depan, batas jalan di samping dan juga bagian belakang mobil. Karena itulah perlu ketepatan insting untuk bisa memperkirakan jarak aman saat menyetir mobil, parkir mundur, jarak saat akan mengambil belokan hingga juga mengambil sisi tepi jalan. 

Melawan rasa takut

Pelajaran terakhir yang didapat dari belajar menyetir adalah melawan rasa takut. Tak jarang mereka yang akan belajar menyetir dihantui rasa takut saat mulai memegang setir mobilnya. Ketakutan itu bisa terhadap berbagai hal mulai dari takut menabrak, takut mobil tergores hingga takut ada bayangan hantu dari kaca spion. Jika ingin bisa menyetir tentunya kita harus menghadapi ketakutan tersebut.