2. Kata Antonim
Google memiliki mesin yang bisa mengurai bahasa. Dia bisa mengidentifikasi mana kalimat antonim, sinonim dan sebagainya. Bukan hanya berdasarkan database kamus besar, tetapi juga dari traffict yang berseliweran di internet. Foke pernah menjadi lawan Ahok dalam Pilkada DKI.
Kalimat-kalimat atau kata-kata kontradiktif atas keduanya kerap menghiasi media online. Google mencatat itu sebagai kata antonim. Kata “Foke” telah menjadi satu kosakata tersendiri yang dalam “kamus besar” Google merupakan kata lawan (antonim) dari kata “Ahok”
Jadi, jika “sungai bersih karena foke” lantas Google memberikan hasil “sungai bersih karena ahok” itu tak lepas dari algoritma, traffict, kalimat populer dan kata antonim di mesin pencari Google. Rangkaian kata “bersih karena ahok” telah menjadi kalimat tersendiri pada mesin pencari Google. Jadi menurut saya, itu bukan perihal cara licik tim Ahok "menguasai" Google, seperti dituduhkan beberapa orang.
Meski tidak menutup kemungkinan traffict seperti itu bisa “dikerjain” oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Sepertinya begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H