Mohon tunggu...
antowi
antowi Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja kantor biasa

Tiada yang tertulis kecuali imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Telegram Akankah Sepopuler WhatsApp?

20 Februari 2014   18:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_296470" align="aligncenter" width="300" caption="Telegram / gambar : tentang-elektronik.blogspot.com"][/caption] Hari ini beredar kabar bahwa WhastApp yaitu sebuah aplikasi pengirim pesan lintas platform pada telepon pintar diakuisisi oleh Facebook. WhatsApp menjadi aplikasi yang sangat populer saat ini karena ada beberapa kelebihan. Antara lain server yang handal yang menjadikan pengiriman pesan cepat. Tidak adanya sisipan iklan ataupun emoticon atau sticker dengan gambar bergerak. Hal inilah yang kemungkinan membuat aplikasi WhastsApp terasa ringan. Saya sebenarnya suka dengan peningkatan Facebook Messenger. Karena selain bisa chat dengan teman yang online di Facebook, Facebook Messenger juga menambah fitur agar bisa chat dengan identitas nomor ponsel seperti halnya WhatsApp. Walaupun aplikasi ini juga berjalan ringan, tetapi saya kurang tahu kenapa tidak juga menjadi populer dan bahkan Facebook malah mengakuisisi WhatsApp. Kita tunggu saja bagaimana setelah dibeli Facebook, apakah WhatsApp akan bisa chat ke teman Facebook atau tetap seperti adanya sekarang. Kalaupun digabung tentunya ada yang pro dan ada yang kontra. Nah selagi kita menebak-nebak apa yang akan dilakukan Facebook terhadap WhatsApp, mungkin kita bisa melirik aplikasi pengirim pesan yang lain. Telegram sebuah nama yang mengingatkan kita pada jaman dahulu ketika belum ada pengirim pesan teks instant yang merakyat. Telegram merupakan sarana pengirim teks singkat yang cepat. Berbeda dengan surat yang secara fisik (kertas) berjalan dari pengirim ke penerima, telegram berjalan secara elektronik dari kantor telkom kota pengirim menuju kantor telkom di kota penerima. Lalu secara fisik (kertas) di sampaikan ke penerima. Lalu munculah Pager yang lebih praktis menerima pesan pendek yang kemudian tergeser dengan sms yang bisa mengirim selain menerima pesan pendek. [caption id="attachment_296469" align="aligncenter" width="300" caption="Telegram Messenger / gambar : techonmove.com"][/caption] Saat ini Telegram merupakan nama sebuah aplikasi di iOS dan Android Sama seperti halnya aplikasi pengirim pesan yang sudah ada. Hanya ada beberapa hal yang ditawarkan oleh Telegram yang diklaim sebagai kelebihannya.

  1. Berbasiskan Cloud dan terenskripsi. Artinya pesan ataupun gambar yang kita kirim tersimpan di server. Dengan demikian selain di handphone kita masih bisa membuka percakapan - percakapan dengan teman kita melalui gadget lain. Lewat komputer misalnya.
  2. Gratis. Karena Telegram dikatakan bukanlah projek yang beorientasi bisnis. Kalaupun suatu saat mereka membutuhkan sumber daya untuk peningkatan server dll. Mereka hanya mengharapkan donasi dari pengguna yang terketuk hatinya :D
  3. Keamanan yang lebih. Beberapa fitur keamanan antara lain terenskripsi, menggunakan protokol yang berbeda yang umum digunakan line atau WhatsApp. Yang tentunya penjelasannya sangat teknis. Bahkan mereka membuka tantangan berhadiah US$200,000 bagi siapa saja yang bisa membongkar keamanan Telegram. Anda berminat? bisa mengikuti kompetisinya di https://telegram.org/crypto_contest. Selain itu ada fitur Secret Chat yang memungkinkan pesan terenskripsi antara 2 gadget yaitu client-client. Berbeda dengan chat Telegram yang biasa. Jika chat biasa ternskripsi client-server/server-client. Dengan begitu jika memakai fitur secret chat, percakapan tidak bisa kita akses lewat gadget lain. Kemudian satu lagi fitur keamanan yang sperti di dalam film Mission Impossible yaitu The Self-Destruct Timer. Tenang saja bukan handphone anda yang akan meledak setelah menerima pesan. Tetapi pesan akan terhapus setelah anda baca. Fitur ini hanya dapat berjalan pada Secret Chat. Cara kerjanya adalah seperti berikut. A dan B melakukan Secret Chat. A mengirim pesan dengan fitur The Self-Destruct Timer yaitu dengan mengatur waktunya sebelum menekan tombol send. Segera setelah pesan di buka oleh B, maka timer akan berjalan dan akan menghapus pesan sesuai waktu yang di tentukan. Jadi timer berlaku bukan saat pesan di terima oleh B namun pada saat dibuka (dibaca) oleh B.

Untuk fitur - fitur lain memang belum selengkap aplikasi pengirim pesan yang lain. Seperti belum adanya fitur pengirim pesan suara ataupun panggilan suara dan juga menyembunyikan status online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun