Lagi,dunia pendidikan dihebohkan meninggalnya mahasiswa Orientasi Study dan Pengenalan Kampus (Ospek) mahasiswa baru. Tepatnya saat Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab jurusan Planologi di Kawasan Goa Cina, kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang, 12 Oktober 2013.
Ada perlakuan tidak manusiawi pada kegiatan tersebut hingga berakibat meninggalnya Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa jurusan Planologi. Perlakuan tidak manusiawi diantaranya kekerasan dengan tendangan serta penyiraman air bawang ke wajah. Pelecehan seksual mahasiswa laki-laki memeragakan hubungan badan dengan sesama laki-laki, untuk mahasiswi diberi singkong yang dibentuk seperti alat kelamin pria dan disuruh mengelus serta untuk alat oral. Perlakuan yang sangat bejat tersebut dillakukan oleh Fendem (senior keamanan).
Masih ada perlakuan tidak manusiawi lain yaitu memaksa mahasiswa baru bergiliran menggosok gigi dengan sebuah pisang dan hanya memberi dua botol air mineral untuk satu rombongan yang terdiri 114 orang. Hal ini yang menyebabkan dehidrasi termasuk Fikri yang akhirnya meninggal.
Kejadian ini sebenarnya sudah sejak Oktober lalu namun karena tidak adanya tindakan hukum bagi para pelaku sehingga para mahasiswa melakukan protes pada hari ini. Hal ini dilakukan agar pihak kampus menghentikan praktek Ospek dengan cara seperti itu yang sebenarnya dilakukan tiap tahun, hanya saja baru kali ini ada yang meninggal. Dengan kejadian meninggalnya Fikri ini maka menjadikan momentum untuk menghentikan segala jenis kekerasan dan tindakan tidak manusiawi dalam kegiatan Ospek.
Sangat miris mengetahui tindakan para senior kepada mahasiswa baru. Ospek seharusnya diisi dengan kegiatan positif untuk pengenalan kampus dan pengakraban dengan para senior, bukan ajang balas dendam yang turun-temurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H