Mohon tunggu...
Zariul Antosa
Zariul Antosa Mohon Tunggu... Dosen - LAKI-LAKI

Dilahirkan tahun 21 Juni 1965 di Batusangkar, Tanah Datar , Sumatera Barat. Berbagi untuk meningkatkan kecerdasan dan kemajuan Bangsa di Universitas Riau.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selektif Memilih Model Pendekatan Penelitian Pengembangan

17 April 2021   04:55 Diperbarui: 17 April 2021   04:56 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah proses atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Menurut Borg and Gall, Budiyono Saputro dan Sugiyono, penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan adalah proses peneltian yang digunakan untuk mengembangkan, menvalidasi, menghasilkan atau menyempurnakan produk pendidikan yang sudah ada. seperti pengembangan bahan ajar, metode, model, atau pengembangan alat evaluasi pembelajaran dan sebagainya.

Untuk mendapatkan hasil penelitian dan pengembangan yang representatif sesuai dengan tujuan pernelitian terdapat beberapa pilihan model pendekatan penelitian dan pengembangan yang dapat dijadikan referensi dalam merancang penelitian dan pengembangan  pendidikan, diantaranya adalah:

  • Model ASSURE, yaitu model pengembangan yang berorientasi terciptanya produk melalui 6 langkah kegiatan. Model sesuai digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran baik yang kinestetik maupun yang berbasis tekhnologi seperti multimedia interaktif, video simulasi pembelajaran, modul pembelajaran berbasis tekhnologi seperti e-book dan lain-lain. Model pengembangan ASSURE yang terdiri atas analisis karakteristik siswa (analyze learner characteristics), menetapkan tujuan (state objectives), memilih, memodifikasi atau merancang dan mengembangkan media (select, modify or design media), menggunakan media (utilize media), Meminta tanggapan dari siswa (requires learner respons), evaluasi (evaluate). (Heinich, Smaldino)
  • Model Hannafin And Peck, adalah model penelitian dan pengembangan pendidikan yang beroreintasi kepada pengembangan sebuah sistem pembelajaran yang di desain untuk menghasilkan suatu proses pembelajaran dengan cakupan menyeluruh, seperti desain pembelajaran untuk orang-orang yang berkebutuhan khusus, pelatihan terintegrasi, kurikulum sekolah, dll. Model Hannafin And Peck mendesain pengajaran yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain dan fase pengembangan atau implementasi.
  • Model Kemp, adalah penelitian pengembangan pendidikan yang menekankan terciptanya alur proses yang akan dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan program. Dimana alur tersebut merupakan rangkaian sistematis yang menghubungkan seluruh komponen mulai dari tujuan hingga tahap evaluasi. Langkah pelaksanaanya adalah sebagai berikut : 1) Menentukan tujuan instruksional umum (TIU); 2) Membuat analisis tentang karakteristik siswa; 3) Menentukan tujuan instruksional khusus; 4) Menentukan materi/ bahan ajar yang sesuai; 5) melakukan tes awal (preassesment); 6) Menentukan strategi pembelajaran; 7) Menyiapakan sarana dan prasarana penunjang; 8) mengadakan evaluasi.
  • Model Dirk and Carey, Model pengembangan ini ada kemiripan dengan model Kemp, tetapi ditambah komponen melaksanakan analisis pembelajaran, terdapat tahapan yang dilewati dalam proses perencanaan dan pengembangan tersebut.
  • Model Borg and Gall, penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan dan menvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam satu kegiatan pendidikan. Model Borg and Gall dilaksnakan dalam 10 langkah yaitu; 1) Research and information collecting; 2. Planning; 3) Develop preliminary form of product; 4) Preliminary field testing; 5) Main product revision; 6) Main field testing; 7) Operational product revision; 8) Operational field testing; 9) Final product revision; dan 10) Dissemination and implementation.
  • Model ADDIE, model pengembangan yang banyak digunakan dalam pengembangan pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
  • Model 4 D, merupakan salah satu model pengembangan desain pembelajaran yang sistematik, dengan didasari oleh pertimbangan yang sistematis dan berpijak pada landasan teoritis suatu pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar. Terdiri dari 4 langkah yaitu Devine, Design, Develop dan Dessiminate

Sebelum melakukan penelitian pengembangan akan lebih baik jika diawali dengan memastikan produk yang akan dihasilkan mau digunakan untuk apa. Kemudian pelajari konsep-konsepnya dan baru kemudian dipilih salah satu model pendekatan yang sesuai, agar hasil penelitian tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan, semoga bermanfaat (pdg- 150421-za)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun